KORANJURI.COM – Boy Kelana Soebroto terpilih kembali sebagai Ketua Umum Perhumas periode 2024-2027. Boy mendapatkan suara bulat dari 49 pemegang mandat di tingkat pimpinan pusat dan daerah.
Munas Perhumas digelar dalam rangkaian World Public Relations Forum (WPRF) di Nusa Dua, Bali pada Sabtu, 23 November 2024. Dalam Munas, peserta menerima laporan penuh pertanggungjawaban yang disampaikan Boy Kelana.
Sepanjang kepemimpinan Boy Kelana di periode pertama, 2021-2024, keberhasilan yang dicapai mendapatkan apresiasi. Terutama, terkait penyelenggaraan WPRF yang dihadiri pelaku kehumasan dari 22 negara.
“Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah WPRF di tahun 2024 ini. Untuk event berikutnya, mungkin tidak diselenggarakan di Asia karena tahun ini sudah berlangsung di Indonesia,” kata Boy di Bali.
Usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum Perhumas Indonesia, sejumlah agenda dan program akan dilaksanakan untuk membangun kompetensi bidang kehumasan di Indonesia.
“Di Perhumas kita harus bisa meningkatkan kompetensi dan kapasitas dari seluruh humas di Indonesia baik di kota besar maupun di daerah, sehingga kita punya standar yang sama,”
Menurutnya, tantangan terbesar saat ini adalah perkembangan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Teknologi AI harus dimanfaatkan oleh pelaku kehumasan bukan untuk dihindari.
Dalam pertemuan WPRF 2024, Perhumas Indonesia mendorong penyusunan kode etik penggunaan artificial intelligence yang akan segera diluncurkan. Dalam perspektif kehumasan, penggunaan AI tetap mengedepankan etika.
“Penekanannya ada pada etika, karena AI itu big data sumbernya banyak sekali, mana yang benar dan mana yang tidak. Sebagai insan humas kita harus bisa mempelajari apakah informasi ini benar atau tidak,” kata Boy.
Penyusunan kode etik kecerdasan buatan itu jadi salah satu apresiasi peserta untuk Boy Kelana Subroto. Sehingga, ia kembali memimpin organisasi Perhumas Indonesia.
Ketua BPC Perhumas Bandung Indra Ardianto memberikan catatan positif terkait pencapaian strategis Boy Kelana Subroto. Di antaranya, peluncuran aplikasi Perhumas Apps, penerbitan buku 50 tahun sejarah PR Indonesia dan peluncuran produk intelektual Perhumas Indicators.
“Intelektual Perhumas Indicators ini mampu menjalin kolaborasi aktif dengan stakeholders daerah seperti kalangan perguruan tinggi, dan juga pemimpin daerah setempat,” kata Indra Ardianto.
Sementara, anggota Dewan Kehormatan Perhumas Prita Kemal Gani menyampaikan, salah satu keistimewaan kepemimpinan Boy Kelana adalah kemampuannya dalam mengelola kegiatan kehumasan.
“Dengan kemampuan yang dimiliki Ketua Umum, Perhumas Indonesia bisa berkembang baik di tataran daerah, nasional, dan internasional,” kata CEO London School Public Relations (LSPR) ini. (Way)