Mohing Asang, Tarian Perang Suku Dayak Tampil di Pantai Double Six, Seminyak

oleh
Penari Adat Dayak Mohing Asang Poyanto atau Poyang (kiri) bersama Syahril (kanan) saat mengisi peluncuran Calender of Event 2023 Kalimantan Selatan di pantai Double Six, Seminyak, Bali, Sabtu, 3 Desember 2022 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Tarian adat Dayak Mohing Asang, Kalimantan Selatan, tampil di pantai Double Six, Seminyak, Bali. Dua penari mengenakan pakaian adat perang dengan dekorasi bulu burung Ruai atau Merak Kalimantan, bermahkota paruh burung Enggang dan bersenjata mandau, jadi pemandangan yang berbeda di pantai Double Six.

Tarian Mohing Asang sendiri merupakan tarian perang untuk memberikan semangat tempur bagi para prajurit Dayak. Poyang, salah satu penari menjelaskan, tari Mohing Asang jadi ritual sehari sebelum prajurit pergi bertempur.

“Ini untuk memberikan semangat saat terjadi peperangan. Dulunya, tari Mohing Asang jadi tarian sakral, tapi sekarang jadi tarian hiburan,” kata Poyang di Seminyak, Bali, Sabtu, 3 Desember 2022.

Perbedaan Mohing Asang saat ditarikan sebagai tarian sakral dan hiburan, terletak pada jumlah bulu yang ada. Ketika menjadi tarian sakral, kata Poyang, penari hanya menyematkan satu bulu.

Namun menurutnya, saat ini tarian Mohing Asang digunakan sebagai penyambutan. Sehingga untuk menampilkan keindahan tariannya, penari menyematkan bulu merak yang jumlahnya lebih banyak.

Tarian Mohing Asang ditampilkan bersamaan dengan peluncuran Calender of Event (CoE) 2023 Kalimantan Selatan. Ada 80 event bakal memeriahkan CoE Kalimantan Selatan di tahun 2023.

Saat ini, kunjungan wisatawan mancanegara di Kalimantan Selatan didominasi oleh wisatawan asal Asia. Wisman didominasi dari negara Jepang, maupun China, serta beberapa wisman asal Eropa. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News