KORANJURI.COM – Lokasi wisata Mando’o atau lazim disebut ‘Tangga Tiga Ratus’ merupakan spot wisata yang berlokasi di Desa Kuli, Kecamatan Lobalaian, Kabupaten Rote Ndao, NTT. Meski dalam penataannya, jumlah anak tangganya saat ini bertambah menjadi 488 buah.
Namun, menyebut ‘Tangga Tiga Ratus’ sudah menjadi kebiasaan masyarakat setempat. Daerahnya berupa perbukitan, dengan hamparan pemandangan laut dari Samudera Hindia di sebelah selatan dan panorama bukit Like di sebelah Utara. Begitu pula di sebelah timur, wisatawan dapat melihat perpaduan pemandangan Perbukitan Keka dengan Teluk birunya. Di arah barat, pemandangan Desa Kuli dengan persawahannya terhampar indah menyapa setiap mata yang memandangnya
Lengkap sudah, jika Mandoo disebut dengan pertemuan antara segara dan gunung.
Sepanjang perjalanan menaiki anak tangga, terdapat bale-bale untuk beristirahat dan juga berlindung dari sengatan matahari maupun hujan. Panorama Perbukitan Lole pun senantiasa menemani perjalanan pengunjung dan seakan menyemangati dari arah belakang untuk terus berjuang meniti anak tangga.
Rasa lelah nantinya akan terbayar lunas begitu sampai puncak oleh bentang pemandangan yang memukau dari atas bukit. Di atas puncak juga tersedia beberapa Lopo-lopo yang sudah termakan usai dan rusak namun masih dapat difungsikan.
Sungguh panorama 360 derajat yang sangat menakjubkan dari atas Bukit Mando’o. Tak hanya pemandangan saja yang menghiasi bukit cantik ini. Namun apabila sedang beruntung, sekawanan kera yang sedang mencari makanan pun akan menemani Anda di puncak bukitnya.
Tempatnya yang berada di ketinggian menjadikan bukit ini menjadi spot favorit bagi para masyarakat baik dalam maupun luar pulau Rote untuk menikmati pemandangan alam Rote dari atas bukit. Disitu, juga jadi spot yang sangat tepat untuk menyaksikan sunset.
Kapolres Rote Ndao Kepolisian Resor Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo, menyempatkan diri mendaki hingga puncak bukit. Bahkan, ia sempat menerbangkan drone demi mendapatkan angle dari setiap obyek yang diincar.
“Saya akan menjadikannya dokumen untuk dipublikasikan di akun media sosial dan yang pasti agar obyek ini terproduksi,” jelas Bambang Hari Wibowo.
Pihaknya menyatakan, jika dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah setempat, kepolisian Resor Rote Ndao siap menjamin keamanan wisatawan.
“Pemandangannya sangat menarik seperti Bali di tahun 1980 silam. Obyek wisata jika dikelola dengan baik akan mendatangkan keuntungan bagi warga dan juga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Kabupaten Rote Ndao,” ujarnya.
Kapolres Rote Ndao tidak sendirian datang ke kawasan wisata Mando’o. Ia ditemani Waka Polres Rote Ndao, Kompol Lukas L. Malana, pejabat utama polres Rote Ndao dan sejumlah Kapolsek.
Menurut Bambang, ia mengajak jajarannya mendaki bukit di kawasan wisata Mando’o, tak lain untuk mengeksplorasi destinasi wisata di pulau ujung selatan RI tersebut. Pemkab setempat tengah berupaya memajukan 14 destinasi wisata di Pulau Rote Ndao.
“Di Pulau Rote ini alamnya masih asli dan untuk dijadikan destinasi wisata,” ujarnya demikian.
Sementara, Yakobis Mesakh seorang tokoh masyarakat Desa Kuli berharap pemerintah daerah menata obyek wisata ‘Tangga Tiga Ratus’ agar dapat sejajar dengan tempat wisata lain.
“Saya harapkan pemerintah daerah menata tempat wisata ini agar sejajar dengan tempat wisata lain, itu saja,” ungkapnya. (Zak)