Kunjungan Perdana Pejabat Negara ke Bali Pastikan Protokol Kesehatan Obyek Wisata

    


Menkumham Yasonna Laoly, Menlu Retno Marsudi dan Wamenparekraf Angela Tanoesudibjo berada di Bali, Senin, 10 Agustus 2020 - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Menkumham Yasonna Laoly, Menlu Retno Marsudi dan Wamenparekraf Angela Tanoesudibjo berada di Bali, Senin, 10 Agustus 2020. Ketiga pejabat negara itu meninjau kesiapan Bali sebelum dibuka penuh pada 11 September 2020.

Kunjungan itu sekaligus menjadi yang perdana di masa adaptasi normal baru pandemi covid-19. Selama kurang lebih 4 bulan aktifitas pariwisata Bali ditutup untuk menekan sebaran penularan covid-19.

Selepas makan siang bersama, Menkumham dan Menlu didampingi Wagub Bali langsung menuju Pasar Seni Ubud dan berlanjut menyambangi Puri Ubud.

Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, mereka ingin melihat langsung kondisi riil di lapangan. Dampak covid-19 telah memberikan pengaruh besar terhadap sektor pariwisata yang selama ini jadi primadona Bali.

Astungkara, beliau memberikan apresiasi karena terlihat penerapan protokol kesehatan kita sangat baik,” ujar Penglingsir Puri Ubud ini.

Protokol kesehatan menjadi syarat mutlak pembukaan pariwisata Bali. Cok Ace menambahkan, pemerintah pusat mendukung dan mengapresiasi usaha Bali dalam menjalankan pariwisata berbasis budaya sebagai warisan masa lampau.

“Pariwisata budaya adalah warisan kita yang sangat berharga, kita harus melindungi dan mengembangkan,” tutup Wagub Cok Ace.

Dalam adaptasi tatanan hidup baru di Bali, pemerintah memberlakukan 3 tahap dimulainya kembali aktifitas masyarakat, termasuk pariwisata. Tahap pertama, pembukaan khusus untuk warga lokal yang bermukim di Bali.

Pada 31 Juli 2020 lalu, akses wisatawan domestik ke Bali sudah mulai dibuka. Kemudian pada 11 September 2020 mendatang, wisata dibuka untuk wisatawan asing.

“Namun pembukaan pintu pariwisata internasional masih melihat kondisi dan dinamika yang terjadi di lapangan. Khususnya perkembangan kasus covid-19 serta disiplin penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata dan sarana pendukungnya,” kata Cok Ace. (Way/*)