KORANJURI.COM – Meski berada di ujung bagian barat Pulau Bali, Kabupaten Jembrana bukan tanpa potensi pariwisata. Ada sejumlah destinasi wisata yang bisa dikembangkan Di Bumi Mekepung. Salah satunya adalah tradisi Mekepung. Soal kayanya Kabupaten Jembrana akan potensi alam, tradisi dan adat budaya dalam konteks pariwisata diakui oleh Ketua Tim Pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), Made Kembang Hartawan.
“Kita kaya potensi alam tradisi dan adat budaya,” tutur Kembang Bale Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Selasa 17 April 2018.
Ia percaya, Wayan Koster melalui program prioritasnya ketika memimpin Bali kelak pasti akan memikirkan potensi pariwisata Kabupaten Jembrana. Ia percaya, program Koster yang dibalut konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali itu akan mampu mendatangkan eisatawan ke Jembrana.
“Kita yakin nanti akan banyak turis datang ke sini,” tambah Koster.
Wayan Koster sendiri sudah memikirkan hal itu dengan matang. Salah satunya dengan memberdayakan lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali seluas seribu hektar lebih di Kabupaten Jembrana.
Ia ingin lahan itu dimanfaatkan secara baik untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jembrana.
Salah satunya adalah melalui pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi.
“Di Jembrana ada seribu hektar lebih tanah pemprov. Nanti kita manfaatkan untuk pusat pertumbuhan ekonomi baru supaya wisatawan datang ke Jembrana,” papar Koster.
Nantinya, di atas lahan milik Prmprov Bali itu akan dibangun sejumlah hal untuk mendukung segala macam potensi yang dimiliki Kabupaten Jembrana.
“Jadi nanti kerajinannya hidup, budayanya juga seperti Mekepung dilestarikan,” ujar dia.
Koster menilai tradisi Mekepung amat unik dan merupakan salah satu unggulan Pulau Bali dari Kabupaten Jembrana yang tiada duanya di Indonesia.
“Saya kita tidak ada di Indonesia ini yang seperti Mekepung. Tradisi ini unik. Saya kira hanya ada di Jembrana. Di Buleleng ada, tapi tidak seperti di Jembrana ini,” tutur Koster.
Untuk itu, Koster berkomitmen melestarikan tradisi Mekepung. Pada saat sama, ia siap mengembangkan dan mempromosikan tradisi Mekepung ini agar menjadi atraksi budaya yang memikat perhatian turis untuk datang ke Jembrana.
“(Mekepung) ini harus dipelihara. Kebanggaan Bali ini. Makanya sekarang pelihara kerbau yang banyak. Nanti dibuatkan Mekepung Gubernur Cup jadi atraksi rutin agar turis mau datang ke sini,” ujarnya.
Untuk mendukung hal itu, infrastruktur juga menjadi hal penting yang dipikirkannya. Solusinya adalah pembangunan jalan tol yang menghubungkan Denpasar dan Gilimanuk.
Di sisi lain, Koster juga sudah memikirkan pengembangan potensi nelayan dan pesisir, pembangunan dan pengelolaan industri pangan, koperasi subak untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Jembrana. (*)