Kerja Keras Tim Bali 1928 Pulangkan Arsip Kuno yang Tersimpan di Luar Negeri

oleh
I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem, Koordinator Proyek Bali 1928 - foto: Wahyu Siswadi

KORANJURI.COM – Bali 1928 hingga telah mengembalikan 111 rekaman berupa film maupun audio terkait seni budaya Bali yang tersimpan di luar negeri. Karya-karya lain yang juga dipulangkan berupa karya fotografi sebanyak 110 buah dan sudah dicetak kembali sebanyak 50 buah.

I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem, Koordinator Proyek Bali 1928 mengatakan, repatriasi atau pemulangan artefak Bali yang diabadikan oleh pesohor di bidang seni kurun waktu 1925 hingga tahun 1960-an tidaklah mudah.

“Perlu meyakinkan bahwa kita mampu merawat dan ini digunakan untuk tujuan edukasi,” jelas putra dari Prof. Dr. I Made Bandem di Kampus STIKOM Bali, Minggu, 30 April 2017.

Arsip Bali tempo dulu menjadi catatan tak ternilai bagi perjalanan budaya. Banyak orang di Bali ingin mengingat kembali suasana dan kondisi masyarakat atau kultur budaya Bali tempo dulu. Sementara, kata Marlowe, catatan berupa film lawas dan rekaman audio maupun karya fotografi banyak tersimpan di luar negeri.

Catatan-catatan itu dibawa oleh para pelancong asing yang pada masa itu berkunjung ke pulau Dewata. Pihaknya selama dua tahun terakhir perlu mencari arsip-arsip kuno itu di beberapa kampus ternama di negeri Paman Sam seperti Universitas California, Los Angeles (UCLA).
 

I Sampih Dancing Kebyar (Igel Jongkok) With Gong Peliatan, Photo By Colin McPhee Circa 1932-1935 and Published With Permission From UCLA Ethnomusicology Archive and Collin McPhee Estate - foto: Arsip Bali 1928
I Sampih Dancing Kebyar (Igel Jongkok) With Gong Peliatan, Photo By Colin McPhee Circa 1932-1935 and Published With Permission From UCLA Ethnomusicology Archive and Collin McPhee Estate – foto: Arsip Bali 1928

 
Karya kuno tentang Bali tempo dulu dipulangkan kembali ke Bali kemudian diproses secara digital untuk keperluan pendidikan. Untuk mengerjakan itu, Bali 1928 bekerjasama dengan kampus STIKOM Bali.

“STIKOM akhirnya dipercaya untuk mengerjakan proyek ini setelah kami meyakinkan ini untuk tujuan pengetahuan,” jelas Marlowe Bandem.

Beberapa karya fotografi yang direpatriasi diantaranya karya Colin McPhee yang dibuat antara tahun 1931-1938 yang diberi judul Gamelan Gong Gede Sulahan, Bangli: trompong. Karya fotografi dari Arthur Fleischmann berjudul Ida Boda As Panasar With Janger Kedaton yang dibuat antara tahun 1937-1939.

“Ada juga film bisu yang dibuat Colin McPhee tentang lingkungan alam dan masyarakat di Bali di tahun 1930-an,” jelas Marlowe.

Dalam proses digitalisasi itu, kata Marlowe, pihaknya sudah memproduksi 5 volume dalam bentuk compact disc dan 5 DVD audio visual. Project Bali 1928 itu masih merampungkan 2 volume lagi berupa permainan Anak-anak Tempo Dulu dan Seni Kerauhan atau trance.

Proyek Bali 1928 berfokus pada pemulangan, pemugaran dan penyebaran arsip-arsip kuno khususnya dari Bali yang kini tersimpan di luar negeri.

 
 
Way

KORANJURI.com di Google News