Kecewa Hasil Final TGR PON Papua, Manajer Silat Bali Bersikap, Ini Pernyataan Resminya



KORANJURI.COM (Jayapura) – Tim pencak silat Bali diluar prediksi baru meraih 1 perak dan 6 perunggu pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Meski begitu, harapan besar untuk bisa membawa pulang emas masih tersisa pada dua kelas laga, yakni kelas E putra, Komang Harik Adi Putra dan kelas E putra, Kadek Wahyu Rihartana yang akan tampil di final, Selasa (12/10/2021).
Hasil yang tak sesuai harapan seluruh insan silat di Pulau Dewata ini lebih menyakitkan lagi, setelah kubu silat Bali merasa dirugikan, setelah dengan kasat mata melihat ada yang tak biasa ketika total nilai tuan rumah Papua tak ditampilkan pada scoring board.
‘Kami merasa sangat kecewa dan mempertanyakan terkait tidak ditampilkannya total poin tuan rumah, khususnya usai penampilan nomor ganda putra,” kata Jagra Wibawa di Papua, Senin, 11 Oktober 2021.
Jagra juga menegaskan, poin pesilat Bali atas nama I Putu Anom Wiraguna dan I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna, seharusnya ditampilkan.
“Karena meraih poin tertinggi dan sudah tampil baik dengan waktu 03:00 serta nilai tertinggi yaitu 563 poin,” ujarnya.
“Dan itu membuat kami yakin emas Ganda Putra sudah ditangan Bali. Tetapi tiba-tiba di skor berubah, skor tuan rumah malah jauh diatas skor Bali,” tambahnya.
Jagra mempertanyakan, pada saat pelaksanaan pertandingan kelas ganda putra, skor tuan rumah dengan nomor urut satu tidak ditampilkan total nilainya di scoring board.
“Bisa dilihat dalam jejak digitalnya di live Youtube,” ungkapnya.
Tapi pada saat pembacaan keputusan pemenang, diumumkan bahwa nilai Papua (574) yang jauh diatas nilai ganda Putra Bali yang meraih skor 563.
Sesuai arahan dari Ketua Umum IPSI Bali, Jagra mengatakan, bakal melayangkan protes kepada pihak pelaksana.
“Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai manager tim kepada atlet dan daerah yang kami wakili,” kata Gus Jagra dalam pernyataan tertulisnya. (Yan Daulaka)