Kecerdasan Buatan, Invasi atau Fungsi Gantikan Tenaga Manusia?

    


Coffee Morning di ITB STIKOM Bali yang dihadiri sejumlah wartawan dan praktisi pendidikan, Sabtu, 16 November 2019 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Artificial Intellegence (AI) atau kecerdasan buatan seperti telah menginvasi di segala lini kehidupan di era 4.0. Melalui algoritma data, komputer akan ‘berpikir’ dan menentukan hasil pemikirannya dengan tingkat akurasi tinggi.

Pembahasan tentang fungsi robotik ini terungkap dalam Coffee Morning yang digagas ITB STIKOM Bali, Sabtu, 16 November 2019. Adalah Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M. Si., AK., yang mengulas narasi terkait kecerdasan entitas ilmiah itu.

Menurutnya, akan terjadi masa dimana sejumlah bidang pekerjaan akan digantikan oleh mesin atau robot. Transformasi itu sudah mulai terlihat di era sekarang. Di sejumlah bidang, mesin telah mendominasi bidang pekerjaan tertentu yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

“Ada yang hilang tapi juga ada yang tetap bertahan dan tidak bisa digantikan oleh mesin atau robot,” kata Dharmadiaksa di ruang Rektor ITB STIKOM Bali, Sabtu, 16 November 2019.

Terkait
Kecerdasan Buatan Dibutuhkan untuk Tangkap Kejahatan

Praktisi pendidikan ini menyebutkan beberapa bidang pekerjaan yang akan hilang diantaranya, tenaga keamanan, tenaga buruh, hingga operator jasa transportasi. Sedangkan, yang tidak dapat digantikan oleh mesin antara lain, wartawan, pendeta atau pemimpin keagamaan, termasuk tenaga medis.

Di kampus IT terbesar di Bali, NTB dan NTT itu, Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menjelaskan terkait pola-pola AI yang telah dimanfaatkan dalam mendukung proses belajar mengajar.

Dadang mencontohkan, proses e-learning yang diterapkan di Kampus ITB STIKOM Bali menjadi salah satu bagian pemanfaatan kecerdasan buatan.

“Mahasiswa tidak perlu datang lagi di kampus. Mahasiswa bisa kapan saja dan dimana saja menerima materi pembelajaran tanpa harus beryayap muka dengan pengajar,” jelas Dadang Hermawan.

Mahasiswa kampus ITB STIKOM Bali sendiri beberapa kali membuat terobosan dengan menciptakan AI dalam bentuk robot. Yang diperkenalkan ke publik pada peringatan Hakteknas 2019 di Bali, robot besutan mahasiswa kampus TI itu digunakan untuk menggunting pita.

“Kami juga tengah membuat tobot ucapan selamat datang yang akan ditempatkan di gerbang kampus,” tambahnya demikian.

Coffee Morning dihadiri oleh sejumlah wartawan di Bali dan praktisi pendidikan antara lain, Prof. Dr. I Made Bandem, MA., Dr. Dadang Hermawan, Drs IB Dharmadiaksa, M.Si., AK., Drs. Satria Dharma dan tokoh pemuda Marlowe Bandem. (Way)