Ini 2 Hal yang Ditekankan Satgas Covid-19 Bali Turunkan Angka Positif

oleh
Sekretraris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Di tengah berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam berbagai level, Satgas Covid-19 Provinsi Bali memberikan catatan terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat.

Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin mengatakan, stressing diberikan pada dua hal yakni, tentang masih adanya kerumunan dari kegiatan masyarakat dan terjadinya kasus yang bersumber dari klaster kegiatan itu.

“Kegiatan adat kita, keagamaan, relatif diramaikan oleh kehadiran orang yang memungkinkan terjadinya kerumunan orang,” kata Rentin, saat menjadi narasumber sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI di Gedung PWI Bali, Jumat, 27 Agustus 2021.

Menurut Rentin, aktifitas tradisi dan keagamaan tetap boleh dilakukan dengan ketentuan, kegiatan yang telah lama direncanakan diijinkan berlanjut dengan sejumlah pengaturan.

“Jumlah orang yang hadir dibatasi maksimal 15 orang. Setiap pelaku yang hadir minimal mengantongi rapid tes antigen,” kata Rentin.

Selain itu, tim Satgas Covid-19 Provinsi Bali juga mengoptimalkan isolasi terpusat. Pola yang dilakukan yakni mengoptimalkan isoman ke isoter. Mengingat, isoman relatif beresiko rentan menularkan ke keluarga terdekat.

“Kondisi ini bisa diperparah dengan sarana prasarana perumahan yang tidak representatif,” ujarnya.

Sementara, juru bicara Satgas covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, 80% keberhasilan penangangan covid-19 sangat ditentukan oleh peran penting masyarakat dalam menarapkan prokes secara konsisten dan disiplin.

“Covid-19 tidak mengenal siapapun, entah itu gubernur, presiden, bupati, walikota, atau masyarakat bisa tertular virus,” kata Dewa Rai.

Sehingga, menurutnya, perlu kesadaran bersama untuk mengendalikan penularan virus yang kalo pertama ditemukan di Kota Wuhan, China, 2019 lalu.

Kesadaran masyarakat juga bergantung pada informasi yang diterima melalui pemberitaan media massa. Dewa Rai mengatakan, peran pers sangat penting dalam menginformasikan penanganan covid-19.

Sebab menurutnya, Satgas tidak hanya mengendalikan penularan covid-19 di masyarakat. Tapi juga memerangi informasi yang bersifat hoaks.

“Pers sebagai media utama sangat penting menjaga kondusifitas di masyarakat melalui informasi yang disebarkan,” terangnya demikian. (Way)

KORANJURI.com di Google News