Gunung Ijen Semburkan Gas Belerang Pekat, 30 Orang Dirawat

oleh
Warga yang terpapar gas belerang berbahaya dari Gunung Ijen mendapat perawatan di klinik kesehatan - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Rabu malam (21/3/2018) sekitar pukul 19.15 wib, Gunung Ijen di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami tiga kali letusan freatik. Bersamaan itu, keluar gas belerang pekat.

Warga Dusun Margahayu, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso terpapar langsung gas belerang berbahaya itu. 30 orang terpaksa harus dirawat di klinik kesehatan karena mengalami keracunan gas belerang.

“Warga merasakan sesak nafas muntah-muntah,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pers rilis, Kamis, 22 Maret 2018.

Mereka dirawat di Puskesmas Sempol sebanyak 24 orang, di Puskesmas Tlogosari ada 4 orang dan 2 orang dirujuk ke RS Koesnadi Bondowoso.

Sutopo menjelaskan, 178 jiwa warga sudah dievakuasi dari 4 dusun yang terpapar yakni, Dusun Margahayu, Dusun Krepekan, Dusun Watucapil, dan Dusun Kebun Jeruk. Evakuasi dilakukan oleh BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, SKPD, SAR, Tagana, dan relawan.

“Saat ini bau menyengat mulai berkurang,” ujar Sutopo.

25 ribu masker dibagikan ke warga. 20 mobil ambulans dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol. Termasuk mendirikan dapur umum dan pos kesehatan.

Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG, telah terjadi gempa hembusan satu kali, tremor non harmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam 2 kali dan gempa tektonik jauh 3 kali.

“Hingga saat ini status Gunung Ijen masih Normal Level I. Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan,” jelas Sutopo.

Saat ini, akses menuju Gunung Ijen tertutup untuk umum. Tidak ada ijin untuk mendekati bibir kawah.

“tidak boleh melakukan aktivitas apapun sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup,” ujar Sutopo. (*)

KORANJURI.com di Google News