Deklarasi Jayasabha Tegaskan Komitmen Bali Wujudkan Emisi Nol Bersih 2045

oleh
Gubernur Bali Wayan Koster mengemudikan mobil listrik di area traffic management yang dipersiapkan di kawasan Pura Besakih - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Bali telah mengambil langkah nyata menuju Emisi Nol Bersih 2045. Komitmen itu dinyatakan dengan deklarasi bersama pemangku kepentingan dari dalam negeri dan luar negeri.

Bertempat di rumah jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, sejumlah filantropis dunia dan nasional berkumpul, Jumat, 4 Agustus 2023. Mereka menindaklanjuti pertemuan gubernur di Washington DC, Amerika pada Maret 2023 lalu.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, deklarasi yang diluncurkan menyorot komitmen untuk kolaborasi dengan lebih banyak mitra. Menurut Koster, Bali menginisiasi banyak kebijakan yang berpihak pada emisi bersih.

Kebijakan itu mencakup, sistem pertanian organik melalui Perda Tahun 2019. Kebijakan energi bersih yang diatur dalam Pergub Nomor 45 Tahun 2019 tentang penggunaan energi bersih dari hulu sampai hilir.

Kampanye energi bersih juga diterapkan melalui kebijakan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dalam Pergub Nomor 48 Tahun 2019.

“Dengan dukungan berbagai mitra pembangunan, kami yakin akan sangat membantu percepatan dan pelaksanaan dari ketiga peraturan tersebut sehingga dapat mempercepat Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” kata Wayan Koster, Jumat, 4 Agustus 2023.

Bloomberg Philanthropies yang hadir dalam deklarasi itu mengapresiasi komitmen inovatif Gubernur Bali untuk mewujudkan Bali Emisi Nol Bersih.

Pemimpin program transisi energi global di Bloomberg Philanthropies Ailun Yang mengatakan, pihaknya mendukung Pemerintah Provinsi Bali dan mitra pembangunannya untuk mewujudkan Bali Net Zero Emission (NZE) 2045.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menambahkan, populasi kendaraan listrik di Bali pertumbuhannya meningkat. Jumlah kendaraan listrik di Pulau Dewata sudah melewati batas pesimis.

“Namun untuk melewati target moderat masih perlu banyak upaya. Ini harus diperkuat dari sisi infrastruktur, terutama bagaimana kita memastikan area low emission yang bisa dikembangkan,” kata Samsi Gunarta.

Menurutnya, kendaraan listrik yang teregister di Bali mencapai 3.000 unit. Jumlah home station untuk mobil listrik sebanyak 1.275 pangkalan. Menurutnya, institusi militer dan kepolisian mulai menggunakan kendaraan listrik berbasis batere. Namun, tidak teregistrasi di Bali.

“Area low emission yang dikembangkan berkaitan dengan bagaimana menyiapkan lahan parkir, bagaimana menyiapkan jalannya, bagaimana mengembangkan local area traffic management dan memastikan pedestarian oriented design,” kata Samsi.

Sementara, Kepala Asosiasi Dewata Motor Listrik I Made Wicipta Adi Sukarya mengungkapkan misinya dalam membina ekosistem berkelanjutan yang mendorong adopsi kendaraan listrik secara aman.

“Kami mendukung transisi Bali menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan bagi alam dan masyarakat, serta ekonomi beremisi rendah,” kata Made Wicipta Adi Sukarya. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News