Dapat Kesempatan, Tamatan Kejuruan Tak Kalah Dengan Tenaga Asing

    


I Wayan Sarjana - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Pencanangan program sertifikasi lulusan SMK banyak mendapat respons positif ditingkat satuan pendidikan. Dari 13 program studi keahlian, 8 bidang studi diantaranya masuk dalam 12 sektor prioritas MEA.

“Tenaga kerja kita tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asing asal dapat kesempatan untuk mengembangkan diri,” kata kepala SMK Negeri 2 Denpasar, I Wayan Sarjana, Selasa, 19 Maret 2016.

Disitu, menurut Sarjana, LSP di tingkat SMK punya daya ungkit yang kuat untuk menunjukkan kualifikasi tamatannya. Siswa sekolah kejuruan selama duduk di bangku sekolah telah mendapatkan bekal ketrampilan cukup untuk masuk dunia usaha dan industri.

TERKAIT
» Pelepasan SMKN 2 Denpasar

Yang perlu dilakukan hanya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkiprah di kancah nasional maupun internasional. Era MEA, menurut Sarjana, jadi momentum tepat bagi tamatan sekolah kejuruan menunjukkan kualitasnya kepada dunia luar, terutama di tingkat Asean.

“Kita sangat mendukung dan di tingkat internal sekolah, kami telah mempersiapkan adanya lembaga sertifikasi ini termasuk asesornya,” jelas Sarjana.

Sedangkan 12 kompetensi keahlian yang menjadi prioritas MEA antara lain, pariwisata, tata boga, tata kecantikan, tata busana, keuangan, administrasi, teknik mesin, teknik otomotif, teknologi tekstil, teknik kimia, teknik komputer dan informatika, dan teknik telekomunikasi.

Program Sertifikasi Kompetensi tamatan SMK ini mengacu pada PP No.31/2006 tentang Sistem Diklat Berbasis Kompetensi yang dimulai sejak tahun 2015 lalu. Sesuai kesepakatan dengan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan, sertifikasi kompetensi mengacu pada sistem BNSP sebagai sistem nasional.

Sementara, kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bali, I Gusti Ngurah Agung Sudarsana mengatakan, sertifikasi menjadi syarat mutlak calon tenaga kerja yang berniat bekerja di luar negeri.

“Banyak lembaga sertifikasi di luar sekolah. Dan sekarang kalau ada wacana di tingkat sekolah kejuruan akan ada LSP, itu lebih bagus. Cuma sekarang anggaran untuk itu besar dan perlu tenaga ahli sebagai asesornya, tapi kita sangat mendukung,” jelas Sudarsana.
 
 
way