KORANJURI.COM – Karya Kreatif Indonesia (KKI) seri II tahun ini, akan digelar di gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar 4-6 Oktober 2021. Bank Indonesia sebagai inisiator memfokuskan kegiatan pada ragam komoditas potensial ekspor dan pendukung pariwisata seperti kain, kerajinan, kopi, makanan dan minuman olahan.
Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, UMKM terus didorong untuk berkembang dan mandiri sehingga menjadi pilar perekonomian Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong UMKM lebih berkembang, tidak hanya bagi UMKM binaan dan mitra binaan Bank Indonesia, namun juga untuk seluruh UMKM di Bali Nusra,” kata Trisno Nugroho secara virtual, Kamis, 30 September 2021.
KKI tahun ini bertajuk ‘Bali Jagadhita Culture Week’. Kegiatan ini dimaknai sebagai upaya KPwBI Provinsi Bali dalam membawa Bali menuju Jagadhita dengan memfasilitasi UMKM yang berintegrasi dengan kebudayaan serta berkolaborasi dengan pelaku seni di Bali.
“Jagadhita memiliki makna kebahagiaan dan kesejahteraan bagi setiap orang atau masyarakat,” tambahnya.
Jagadhita Culture Week bertujuan mempromosikan produk-produk UMKM di dalam dan luar negeri. Sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Dikatakan Trisno, penyelenggaraan Bali Jagadhita Culture Week kali ini lebih beragam.
KKI tahun ini meliputi pameran produk unggulan, pagelaran karya kreatif, talkshow, workshop, business matching dan business coaching untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM untuk menembus pasar global.
Konsep baru yang diusung tahun ini seperti theatrical fashion show. Koleksi busana tersebut ditampilkan dengan latar keindahan destinasi wisata di Bali Nusra.
Peragaan busana teatrikal ini menampilkan koleksi ready to wear dan ready to wear deluxe kolaborasi dari Songket Fortuna-Deden Siswanto, Agung Bali Collection-Weda Ghita, CRNX-Sofie, Anacaraka-Elfi Lila, Artha Dharma-Ali Charisma, Wisnu Murti-Emmy Thee, Pagi Motley-Rengganis, Putrimas-Dwi Iskandar, NTB-Eko Tjandra, NTT-Yuliana Huang, Busana Bali ke Pura dan ke Kantor-Cok Ratnakora, serta Body & Mind.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menambahkan, produk ready to wear diharapkan dapat meningkatkan potensi ekspor produk fesyen Bali. Sehingga dapat berkontribusi menunjang perekonomian daerah dan nasional.
“Semua koleksi yang dibuat diharapkan akan membawa kemakmuran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan bahan baku sampai produk jadi,” kata Ali Charisma.
Selain fesyen, produk makanan dan minuman komoditas ekspor dari Bali Nusra jadi highlight pada ‘Bali Jagadhita Culture Week 2021.
Produk UMKM yang diusung antara lain, kopi Arabika Kintamani yang telah mendunia, produk cabe berupa sambal kemasan dengan pengolahan tradisional yang mampu bersaing di pasar nasional. Termasuk, produk jamu herbal yang inovatif dengan kemasan modern yang berhasil menembus pasar ekspor. (Way)