Anak Korban Perdagangan Manusia Asal Rote Terlacak Berada di Medan

oleh
Ilustrasi/pixabay

KORANJURI.COM – Kapolda NTT Brigjen Pol. E. Widyo Sunaryo memerintahkan Kapolres Rote Ndao AKBP Murry Mirranda beserta jajaran untuk mengembangkan petunjuk pesan singkat kasus perdagangan manusia atau human trafficking.dengan korban anak dibawah umur.

Pesan singkat tersebut menyatakan, kedua anak di bawah umur tersebut telah berada di Medan. Sehingga, penyelidikan kasus dugaan perdagangan manusia atas korban Nanda Toudua dan Sherly Angi, dua siswi SMP Negeri 1 Pantai Baru itu, bisa segera dituntaskan.

Menurut Kapolda, kebetulan sekarang penampungan terbesar anak-anak NTT korban perdagangan manusia ada di Medan sebelum diberangkatkan ke Malaysia. Sehingga, jika ada SMS kepada rekannya di Rote bahwa mereka berada di Medan, itu artinya sudah ada petunjuk terkait keberadaan dua anak tersebut.

“Kalau kita sudah bisa ketemukan sumber SMS itu, pasti kita sudah bisa mengungkap jaringan yang membawa mereka. Apalagi kalau dalam SMS tersebut dikatakan bahwa mereka ada di Medan,” ujar Kapolda.

“Saya ingin semuanya bisa terungkap baik yang ada di Timor, Flores. maupun di Rote Ndao,” lanjut Kapolda NTT.

Sebelumnya, Erifons Deseius Toudua, orangtua Nanda kepada wartawan Selasa (23/8) lalu, menjelaskan telah mendapat pesan singkat dari teman korban yang menyatakan kedua korban berada di Medan.

“Saya sempat membaca SMS dari Nanda dan Sherly melalui telepon genggam bos mereka di Medan,” kata Toudua.
 
 
Zak

KORANJURI.com di Google News