KORANJURI.COM – Gunung Agung kembali erupsi pada Senin, 2 Juli 2018 pukul 06.19 wita. Tinggi kolom abu teramati setinggi 2.000 meter diatas kawah. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi sekitar 3 menit 47 detik. Peningkatan aktifitas Gunung Agung direspons oleh relawan Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung.
“Kami gencar turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi perkembangan aktifitas erupsi, khususnya di KRB III,” jelas Ketua Pasebaya Agung I Gede Pawana didampingi Humas Pasebaya Agung I Nyoman Eka Semara Putra di Karangasem, Senin (2/7/2018).
Gede Pawana menambahkan, warga dalam 28 desa lingkar KRB tidak ada yang panik menghadapi situasi erupsi Gunung Agung yang meletus berturut-turut sejak tanggal 27 Juni lalu.
Mereka dengan penuh kesadaran memilih mengungsi dan menjauhi puncak Gunung Agung, data pengungsi hingga hari ini sebanyak 124 jiwa 33 Kepala Keluarga (KK).
Relawan Pasebaya selalu siaga selama 24 jam, bahkan melakukan pemantauan langsung ke lapangan di kaki Gunung Agung di kawasan Sogra (Selat), Temukus (Rendang), Ban (Kubu).
“Kami turun mendatangi masyarakat untuk memberikan rasa aman, sehingga mereka tidak panik,” ungkapnya.
Gunung Agung kembali erupsi kedua kali pada Senin (2/7/2018) pada pukul 13.11 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 500 m di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi ± 3 menit 11 detik.
“Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu monitor perkembangan aktivitas Gunung Agung yang masih bertatus Siaga (Level III) melalui sumber informasi yang terjamin,” jelas Gede Pawana. (*)