Aksi Sosial ‘Aku for Bali’, Bantu Warga Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi

oleh
Aksi sosial 'Aku for Bali' - foto: IG aku for Bali

KORANJURI.COM – Berawal dari keprihatinan melihat pekerja pariwisata di Bali kehilangan pekerjaan akibat pandemi, sepasang suami istri, Nyoman Satya Wibhawa dan Isyanita Tungga Dewi, tergerak mendirikan komunitas ‘Aku For Bali’.

Komunitas tersebut, secara spontan terarah pada gerakan membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat krisis covid-19. Satya Wibawa mengatakan, komunitas yang ia bentuk bersama sang istri didasari rasa kemanusiaan.

Selama hampir 10 bulan ini, keduanya dibantu dengan tim, bergerak hampir ke seluruh Bali, berbagi kepada orang-orang agar mampu bertahan selama melewati masa pandemi ini.

“Bantuan yang kami berikan tidak seberapa, tapi setidaknya saudara-saudara kita mendapatkan perhatian atas kondisi yang mereka alami,” kata Satya Wibhawa ditemui Koranjuri.com di kawasan Kerobokan, Bali, beberapa waktu lalu.

Aksi sosial itu, kata Satya Wibhawa, awalnya dilakukan oleh ia bersama sang istri. Bentuk dukungan di awal juga berupa sembako. Namun, seiring perkembangan pandemi yang belum diketahui kapan berakhir, keduanya kemudian memperluas cakupan dengan menggandeng relawan dengan membuat dapur umum.

Tak kurang dari 300 hingga 500 porsi makanan bungkus diproduksi setiap hari. Kudapan itu dibagikan setiap hari mulai Senin hingga Sabtu. Dan, menurut Satya, kegiatan itu terus berlangsung sampai sekarang.

“Namun kita selang seling, setiap bulan sekali kita tetap bergerak membagikan paket sembako, termasuk buku untuk belajar anak-anak yang juga ikut terdampak karena orangtuanya kehilangan pekerjaan,” jelasnya.

Kegiatan sosial yang diinisiasi secara pribadi itu, akhirnya mendapat dukungan dari banyak pihak. Termasuk, dari kalangan artis-artis ibukota yang berdomisili di Bali maupun di Jakarta. Tak terkecuali, ekspatriat yang ada di Bali. Dukungan itu dibuktikan melalui bantuan material maupun imaterial. Dengan begitu, eksistensi ‘Aku for Bali’ semakin meluas.

“Kami menyasar hampir di seluruh Bali, begitu ada data dan memang masyarakat perlu bantuan, kami bergerak ke lokasi, bahkan sampai ke Karangasem, Bali,” kata Satya.

Duo Nyoman Satya Wibhawa dan Isyanita Tungga Dewi, juga melihat urgensi lain dari dampak pandemi yang dirasakan masyarakat. Satya mencontohkan, pihaknya juga membantu dari sisi permodalan bagi UMKM yang muncul secara dadakan karena efek masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

Dukungan modal diberikan agar usaha kecil yang dibantu, dapat berkembang. Pihaknya juga ikut melobi pihak-pihak lain agar ikut memasarkan produk yang dihasilkan itu.

“Dan, astungkara usaha yang kita bantu itu dapat bertahan, dan berhasil mengajak yang lain, sehingga ada multiplier effect,” ujarnya.

Sementara, Isyanita Tungga Dewi menjelaskan, pandemi menyebabkan banyak sektor terpuruk. Pengangguran terjadi dimana-mana, jumlah kelompok rentan miskin meningkat.

“Namun, ada sisi positif yang bisa kita ambil seperti, terbukanya hati kita untuk melakukan kegiatan sosial, menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan terpuruk karena pandemi ini,” kata Isyanita.

Isyana menambahkan, dirinya berharap kehadiran ‘Aku for Bali’, memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakat yang terdampak pandemi untuk terus berjuang hidup, dan tidak merasa sendirian.

Aksi sosial digelar dengan berbagi sembako, susu bayi, masker, memberikan nasi bungkus kepada warga dan wisatawan asing yang masih tertahan di Bali karena tak bisa kembali ke negaranya. (Way)

KORANJURI.com di Google News