AICEE Ke-3 di Nusa Dua, China Bergabung untuk Transisi Energi Bersih di Kawasan ASEAN

oleh
The 3rd Annual ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE) digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) bertepatan dengan Asean Energy Business Forum (AEBF) dan Asean Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41), 24-25 Agustus 2023 - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Keamanan energi regional dan kelestarian lingkungan menjadi isu utama dalam konferensi energi dan lingkungan tingkat Asean di Nusa Dua, Bali.

Konferensi itu mendorong kolaborasi para akademisi, pembuat kebijakan, dan pakar industri untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan di kawasan Asean.

Manager ACE dan Chairman AICEE Zulfikar Yurnaidi mengatakan, AICEE ketiga tahun ini memiliki arti penting. Penyelenggaraannya bertepatan dengan Asean Energy Business Forum (AEBF) dan Asean Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41).

“Inti dari konferensi ini adalah Asean Plan of Action for Energy Cooperation Tahap II: 2021-2025,” kata Zulfikar di Nusa Dua Bali, Kamis (24/8/2023).

Rencana aksi itu menjadi cetak biru regional untuk kerja sama energi yang diterapkan oleh pusat energi Asean.

“Tujuannya merangkul transisi energi sebagai elemen landasan untuk mencapai keamanan energi regional dan kelestarian lingkungan
adalah prinsip utama APAEC,” jelas Zulfikar.

“Tema konferensi tahun ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun jalur energi yang berkelanjutan bagi Asean,” tambahnya.

Konferensi itu membahas tujuh isu penting energi berkelanjutan yakni, transisi energi dan teknologi baru yang sedang berkembang, interkoneksi, penetapan harga karbon dan investasi hijau, energi dan digitalisasi, serta lingkungan, kebijakan, dan sosial ekonomi.

Lembaga pendidikan tinggi, dikatakan Zulfikar, juga berperan penting dalam kesuksesan konferensi itu. Dalam hal ini, Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), sebagai tuan rumah bersama, menyumbangkan
keahlian dan sumber daya.

Selain itu, mitra akademis yang lain yakni, Universiti Teknologi Nasional (UNITEN) Malaysia, Asean Climate Change and Energy Project (ACCEPT) II, Energy Research Institute (ERI), Chulalongkorn University, University of Hawai’i, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), dan dukungan dari National Energy Technology Center (ENTEC), Thailand. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News