KORANJURI.COM – Data BPS mencatat deflasi di Bali sebesar -0,01% (mtm) atau meningkat dibandingkan Agustus sebesar -0,39% (mtm).
Kabupaten Badung mengalami deflasi terdalam sebesar -0,50% (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 1,32% (yoy). Tabanan sebesar -0,45%(mtm) atau 1,88% (yoy).
Kota Singaraja tertekan sebesar -0,06% (mtm) dengan inflasi tahunan 2,39% (yoy). Sedangkan, Kota Denpasar mengalami turut tertekan sebesar 0,41% (mtm) atau 3,42% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan, deflasi di Provinsi Bali disebabkan oleh menurunnya harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Kondisi itu dipicu oleh peningkatan pasokan karena musim panen,” kata Erwin, Kamis, 2 Oktober 2025.
Penurunan harga itu bersumber dari komoditas bawang merah, tomat, angkutan udara, daging babi dan bawang putih. Meski, kata Erwin, deflasi lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras, canang sari, jeruk, beras dan ampela ayam.
Di sisi lain, deflasi yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi dapat mengurangi pendapatan masyarakat dan memicu penurunan pengeluaran. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Menurut Erwin, beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain masih tingginya permintaan barang dan jasa pada peak season kunjungan wisatawan mancanegara.
“Berlanjutnya kenaikan harga emas dunia, serta kenaikan harga acuan minyak sawit mentah yang berpotensi mendorong omported inflation,” ujarnya.
“Selain itu, kenaikan harga jagung pipilan sebagai pakan ternak berisiko mendorong terjadinya inflasi,” tambah Erwin.
Bulog Beli Gabah Kering ke Petani Rp6.500
Dalam menjaga stabilitas harga beras di Provinsi Bali, Bulog Kanwil Bali memastikan penyerapan gabah petani sebesar Rp6.500/kg sesuai harga HPP Pemerintah.
Harga itu berlaku untuk gabah kering panen (GKP) dengan posisi siap angkut di pinggir jalan. Kebijakan ini akan berlangsung selama musim panen padi hingga akhir tahun.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Bali, Muhamad Anwar mengatakan, pembayaran dilakukan secara tunai di tempat setelah proses pengambilan gabah selesai.
“Ini untuk menghilangkan kekhawatiran petani akan penundaan pembayaran. Petani tidak perlu repot membawa gabah ke gudang, yang sudah siap di pinggir jalan akan langsung diangkut oleh tim Bulog,” kata Anwar.
Tahun ini, total penyerapan gabah sebanyak 571 ton dengan target 1.024 ton. Wilayah paling banyak penyerapannya berada di Kabupaten Tabanan sebanyak 200 ton dan paling kecil di Kabupaten Karangasem sebanyak 2 ton. (Way)