KORANJURI.COM – STIE Rajawali Purworejo secara resmi memulai kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2024/2025.
Bertema ‘Mendorong Transformasi Mahasiswa Menjadi Entrepreneur Baru yang Tangguh dan Berdaya Saing’, kegiatan PKKMB dibuka secara simbolis oleh Ketua STIE Rajawali Purworejo Dr. Hesti Resapatiningisih, SE., M.Par., Sabtu (21/09/2024) di aula setempat.
Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda penerimaan mahasiswa baru kepada perwakilan mahasiswa baru dari Prodi Akuntansi dan Prodi Manajemen.
“Dengan ini kegiatan PKKMB STIE Rajawali Purworejo Tahun Akademik 2024/20205 saya nyatakan resmi dibuka,” kata Hesti saat membuka PKKMB.
Disampaikan, dengan dibukanya PKKMB tersebut, sebagai tanda para peserta telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar STIE Rajawali Purworejo.
Selama pelaksanaan PKKMB dihadirkan sejumlah narasumber untuk memberikan materi. Salah satunya, Kompol Dr. Supriadi, SH., MH, Kabagren Polres Purworejo yang mengisi materi di hari pertama.
Suprihadi menyampaikan materi Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kompetensi Bagi Pembangunan Bangsa.
“Empat hal terbentuknya karakter seseorang diantaranya ketergantungan pada keturunan nenek moyang, pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh psikis, kejiwaan orang tua dan keluarga dan kebebasan kehendak seseorang itu sendiri,” kata Suprihadi pada kesempatan tersebut.
Tri Wahyu Lestari SE., MM., selaku Ketua Panitia PKKMB melaporkan bahwa kegiatan PKKMB ini dilaksanakan selama 2 hari Sabtu (21/09/2024) dan Minggu (22/09/2024).
“Para peserta PKKMB 71 mahasiswa baru terdiri dari 27 mahasiswa Prodi Akuntansi dan 44 Mahasiswa Prodi Manajemen serta 1 mahasiswa angkatan 2023. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya sejumlah 60 mahasiswa,” jelas Tri.
Menurutnya, materi yang dikemas dengan apik oleh Kabagren Polres Purworejo sukses membuat acara PKKMB menjadi hangat dan penuh makna.
“Dilaksanakannya PKKMB ini diharapkan mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, memahami arti pentingnya pendidikan dan terciptanya persahabatan, kekeluargaan antar mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan,” pungkas Tri. (Jon)