KORANJURI.COM – Untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19 bagi warganya, Pemdes Krandegan, Bayan, Purworejo, keluarkan program Bantuan Cair Langsung (BCL). Selain BCL, ada juga kegiatan Meja Antilapar, dan Pasar Bergerak.
BCL adalah kegiatan pemberian bantuan uang tunai kepada warga miskin dan atau mereka yang terdampak adanya pandemi covid-19 ini, khususnya bagi warga yang belum mendapatkan bantuan PKH, BPNT, maupun BLT, baik dari pusat maupun dari Dana Desa.
“Setiap KK berhak atas uang senilai Rp 300 ribu untuk membantu ekonomi mereka. Untuk tahap pertama akan diberikan kepada 60 KK untuk alokasi bulan April 2020. Untuk sumber dananya, dari donasi,” ujar Dwinanto, Kades Krandegan, Kamis (7/5).
Dijelaskan oleh Dwinanto, program ini bukanlah yang pertama. Sejak dia menjabat di tahun 2013, program ini sudah berjalan, dan difokuskan di bulan Ramadlan.
Tahun lalu, ungkap Dwinanto, donasi yang terkumpul mencapai Rp 100 juta dari pengelolaan zakat, infak, dan sedekah dari warga, perantauan, dan para donatur lain di luar desa.
“Saat itu kita wujudkan 200 santunan uang, 825 paket sembako Subsidi, dan 100 paket sembako gratis, serta kegiatan sosial lain seperti irigasi gratis dan berobat gratis di puskesmas” kata Dwinanto.
Menurut Dwinanto, program tersebut diberi nama Bantuan Langsung Cair karena mekanismenya yang tidak ribet dan tidak perlu administrasi ini – itu sebagaimana program bantuan dari pemerintah pada lazimnya.
Disebutkan, bahwa pihak desa memiliki data warga yang masuk kategori miskin. Banyak yang karena regulasi, atau kuota pemerintah, sehingga belum bisa mendapatkan alokasi bantuan sosial. Hadirnya BCL tersebut, untuk mengisi ruang kosong tersebut.
“Donasi yang masuk dikelola desa agar lebih merata dan berdaya guna. Program ini akan terus berlanjut sampai dana yang dikelola habis, atau pandemi berakhir,” pungkas Dwinanto. (Jon)