KORANJURI.COM – Aku Hatinya PKK merupakan kepanjangan dari Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman. Aku Hatinya PKK sebagai program yang menggerakkan masyarakat dalam memanfaatkan halaman rumah sekitar atau pekarangan.
Maka sangat penting membudayakan Aku Hatinya PKK, untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga melalui tanaman produktif baik hortikultura, buah, bunga, peternakan dan perikanan.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo, Dra Titik Mintarsin MPd pada kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Potensi Pangan Lokal melalui Aku Hatinya PK, Rabu (23/03/2022) di ruang PKK.
Menurut Titik, program Aku Hatinya PKK agar terus dibudayakan menjadi kebiasaan yang harus dilakukan sehari-hari. PKK itu pemberdayaan untuk peningkatan potensi yang dimiliki dan dilakukan secara terus menerus agar menjadi lebih bermanfaat.
“Jangan hanya dilakukan ketika lomba, tetapi setelahnya tidak membiasakan. Kedepan bagi juara lomba PKK, akan kita lakukan monitoring dan evaluasi, supaya para juara ada tindakan keberlanjutannya membudayakan,” ujar Titik.
Dikatakan, ketahanan lokal di wilayah Kabupaten Purworejo seperti Tresno Purworejo dan Larisi Purworejo, ditujukan untuk membudayakan cinta pangan lokal agar bisa menjadi favorit. Pengembangan potensi pangan lokal, ditujukan agar masyarakat menjadi sehat, meningkatnya ketahanan ekonomi, dan membudayakan cinta produk dalam negeri.
Dalam Bintek yang juga dihadiri Ketua Pokja III Rahyuning Roeswarjito ini, menghadirkan narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Dinas LH dan Perikanan.
Rahyuning dalam kesempatan tersebut menjelaskan, pangan tradisional adalah makanan yang diolah dan disajikan sejak dari nenek moyang sampai sekarang, yang masing-masing jenisnya memiliki filosofi tersendiri.
Pangan tradisional masing-masing wilayah mempunyai kekhasannya sendiri mulai dari awal membuat, membungkus, mencetak dan mengolah cita rasa sampai dengan cara penyajiannya.
“Makanan tradisional dapat menjadi pangan nasional dengan mengubah cara olah dengan cara yang lebih modern, mengubah cita rasanya agar disukai oleh anak-anak milenial. Juga penampilan dalam penyajian termasuk kemasan serta bentuknya, dan memberi kesan sehat higenis bersih,” jelasnya.
Sementara itu Sri Bandu Sunardi selaku penyelenggara mengatakan, bintek tersebut diikuti 50 orang peserta, terdiri dari 6 desa/ kelurahan pemenang lomba rumah sehat dan Hatinya PKK 2021, serta perwakilan desa/ kelurahan dari 10 kecamatan.
Tujuan dari Bintek ini, menurut Sri Bandu Sunardi, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pemanfaatan lahan pekarangan, juga meningkatkan perekonomian masyarakat dengan ketahanan dan keamanan pangan.
“Selain itu juga untuk meningkatkan gizi keluarga guna mengurangi stanting, dimana di Kabupaten Purworejo angka stunting masih tinggi,” pungkas Sri Bandu Sunardi. (Jon)