KORANJURI.COM – United Nations World Tourism Organization (UNWTO), akan menetapkan Ubud sebagai kawasan wisata gastronomi dunia. Saat ini penilaian sudah memasuki tahap ketiga.
Destinasi wisata gastronomi sendiri lekat dengan kuliner. Kawasan wisata di Ubud dipandang memiliki varian kuliner cukup lengkap, termasuk kuliner internasional dari banyaknya restoran yang ada.
“Chef adalah salah satu profesi yang punya peran penting dalam mewarnai dunia pariwisata. Kuliner sudah menjadi bagian penting daya tarik wisata itu sendiri,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Minggu, 6 September 2020.
Wagub Cok Ace menghadiri Pelantikan Indonesian Chef Association (ICA) bertempat di Hotel Royal Pitamaha, Ubud, Gianyar, Minggu (6/9/2020).
Ia melanjutkan, Pariwisata Bali tengah menghadapi ujian berat dari wabah corona. Dampak yang ditimbulkan sangat luas. Pukulan terberat dirasakan oleh pelaku pariwisata termasuk hotel dan restoran.
Ia mengajak ICA sebagai wadah para chef bergerak bersama, dalam melawan meredam penularan virus corona.
“Saya apresiasi asosiasi pariwisata yang berinisiatif melakukan standarisasi protokol kesehatan di tempat wisata berdasarkan tatanan kehidupan era baru,” kata Cok Ace.
Ia menambahkan, Pemprov Bali sebelumnya berencana membuka pariwisata internasional pada 11 September 2020, namun urung dilakukan. Mengingat, Indonesia masih masuk kategori zona merah.
Selain itu, kata Cok Ace, masih berlaku Permenhumkam RI nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk ke Indonesia. Negara lain menurutnya, juga masih memberlakukan pelarangan bagi warganya bepergian ke luar negeri.
“Tugas kita saat ini membangun citra masyarakat Bali dengan mematuhi protokol kesehatan. Kita tunjukkan ke dunia bahwa Bali sangat peduli dan mampu mengendalikan Covid-19,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar AA Gede Putrawan berharap, pengurus baru ICA bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Apalagi saat ini pariwisata Gianyar tengah berjuang menjadi pariwisata gastronomi yang akan menjual berbagai khas makanan tradisional Bali.
“Ini tugas berat para Chef untuk menarik minat wisatawan nanti di bidang kuliner,” kata Putrawan. (*)