Trans Metro Dewata Dihentikan, Driver: Penumpang Menangis

oleh
Tatang, pengemudi Trans Metro Dewata - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Tatang, seorang driver Trans Metro Dewata melihat banyak kekecewaan dari penumpang dengan penghentian operasional bus angkutan massal itu.

Driver yang mengoperasikan armada di Koridor 5 Jimbaran-Sanur ini mengaku, banyak penumpang tidak tahu kalau bus warna merah itu sudah berhenti beroperasi per 1 Januari 2025.

“Terakhir itu kita kasih tahu ke penumpangnya bahwasanya kita per tanggal 1 sudah tidak beroperasi lagi,” kata Tatang ditemui di Denpasar, Kamis, 2 Januari 2025.

Menurut Tatang, para penumpang mengaku informasi terkait penghentian Trans Metro Dewata hanya sebatas wacana dari pemerintah. Lanjutnya, ia melihat banyak penumpang tidak percaya.

Selama ini, kata Tatang, untuk koridor 5 jumlah penumpang selalu penuh. Dia lebih banyak melayani mahasiswa Universitas Udayana dari Denpasar ke Jimbaran, atau sebaliknya.

Selain itu, banyak juga penumpang pedagang dari Tabanan yang berjualan di Nusa Dua menggunakan jasa layanan Trans Metro Dewata.

“Saya sampaikan pemberitahuan mulai tanggal 30 Desember 2024, ibu-ibu pedagang ada yang menangis, mereka mengeluhkan kehilangan akses transportasi untuk mencari nafkah, jadi lebih dari kekecewaan saya rasa,” kata Tatang.

Tarif angkutan berbasis aplikasi ‘Teman Bus’ itu dihitung per 90 menit via pembayaran non tunai. Sehingga untuk waktu tempuh di bawah 1,5 jam tarifnya tetap sebesar Rp4.500.

“Kalau harus pindah bus masih bisa gratis asal tidak melebihi 1,5 jam. Kalaupun harus perjalanan PP cuma Rp9.000, murah dan terjangkau,” kata Tatang.

Moda transportasi massal itu melayani 6 koridor dengan trayek hingga ke sejumlah destinasi wisata di Bali.

Tatang mengungkapkan, pengguna layanan bus Trans Metro Dewata bukan hanya masyarakat umum tapi juga wisatawan asing.

“Justru tamu lebih tahu dia harus kemana dan membayar menggunakan apa, apakah dengan QRIS atau kartu, jadi mereka juga membutuhkan layanan ini,” ujarnya.

Berhentinya operasional Trans Metro Dewata usai perayaan tahun baru membuat penumpang kecele. Penumpang tidak terangkut dan menumpuk di Central Parkir, Kuta.

“Bahkan kemarin ada ibu-ibu, dari Central Parkir kan rumahnya ada di Pesiapan, Tabanan, ditarik Rp250.000 menggunakan angkutan offline,” jelas Tatang. (Way)

KORANJURI.com di Google News