Tingkatkan Kompetensi Siswa, SMK Batik Purworejo Undang Guru Tamu

oleh
Siswa kelas X dan XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak dari SMK Batik Purworejo tengah mengikuti Pelatihan Pemograman Web dalam Upaya Peningkatan Kompetensi SMK Berbasis Industri, Selasa (12/09/2023) dengan pemateri dari Universitas Muhammadiyah Purworejo - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Untuk meningkatkan kompetensi siswa, khususnya pada kompetensi keahlian Rekaya Perangkat Lunak (RPL), SMK Batik Perbaik Purworejo mengundang Guru Tamu dari kalangan akademisi, Selasa (12/09/2023).

Kali ini, dua narasumber dari Universitas Muhammadiyah Purworejo dihadirkan sebagai Guru Tamu. Mereka ini, Dewi Chirzah, S.Kom., M.Cs., Dosen Teknologi Informasi, Ike Yunia Pasa, S.T., M.Kom., Dosen Teknologi Informasi sekaligus Sekprodi Teknologi Informasi, dibantu dua mahasiswa Lutfi Hermansah (semester V) dan Anindito Fakhri Shururi (Semester V).

Kedatangan Guru Tamu ini dalam rangka memberikan Pelatihan Pemograman Web dalam Upaya Peningkatan Kompetensi SMK Berbasis Industri kepada 15 siswa kelas X jurusan Permodelan Perangkat Lunak dan Game (PPLG) dan 18 siswa kelas X jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

Menurut Kepala SMK Batik Purworejo melalui Mokhamad Miftakhurrohman, S.Pd., Kepala Kompetensi Keahlian TIK, kedatangan dari guru tamu tersebut untuk memberikan pelatihan Pemograman Web yang di kompetensi keahlian RPL memang sudah ada.

“Biar siswa mengikutinya dengan suasana berbeda. Karena ini dari praktisi, sehingga lebih paham dan mereka bisa memotivasi anak,” ujar Miftah, di sela kegiatan.

Adanya Guru Tamu ini, jelas Miftah, selain merupakan program kerja setiap tahun, juga bertujuan untuk peningkatan mutu/kompetensi siswa, khususnya kompetensi keahlian RPL.

“Harapannya anak-anak lebih mengenal lagi seperti apa dunia industri web, terus bagaimana sih proses pengembangan web itu, alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan web, sampai nanti hasil akhir apa yang mereka kerjakan, siswa akan tahu,” terang Miftah.

Salah satu pemateri, Ike Yunia Pasa menyebut, pihaknya memberikan materi untuk persiapan siswa nanti ke dunia magang di industri. Dalam pemberian materi ini, teori langsung praktek. Para peserta mengikuti dan mempraktekkan secara langsung dan jika ada kesulitan bisa menanyakan secara langsung juga.

Kedepan, kata Ike, harapannya aplikasi ini akan digunakan mereka untuk memasuki dunia industri, apalagi SMK itu berbasis kompetensi. Dan untuk kurikulumnya sekarang Kurikulum Merdeka, sehingga untuk siswa diharapkan ketika nanti terjun ke lapangan, terutama ke dunia industri atau dunia kerja, mereka sudah punya skill atau basic untuk membuat aplikasi berbasis web, dengan berbagai aplikasi pendukung, seperti Bootstrap, CI, ataupun framework CI.

“Dalam pelatihan ini siswa langsung praktek. Namun karena keterbatasan waktu dengan materi yang padat, seharusnya ada beberapa kali pertemuan. Kedepan bisa di follow up lagi untuk kelanjutannya,” ungkap Ike.

Bagi peserta dari kelas XI, menurut Ike, sudah bisa mengikuti karena sudah mendapatkan materi basic sebelumnya. Namun untuk kelas X belum bisa karena masih baru.

“Nantinya mungkin harus diklasifikasi lagi yang sudah mengenal atau lumayan mahir dengan level basic harus dibedakan,” pungkas Ike. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News