KORANJURI.COM – Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta Rano Karno mengatakan, sampah menjadi persoalan nasional. Menurutnya, di Jakarta banyak sistem yang dibangun untuk mengatasi timbulan sampah. Namun, banyak yang mengalami kegagalan.
“Kita masih terus trial dan error nya masih tinggi. Memang yang paling bagus itu memang memilah dari rumah, hanya saja memilahnya itu memerlukan waktu,” kata Rano Karno di Bali, Jumat (13/6/2026).
Ia melihat, Bali menghadapi persoalan sampah plastik yang meningkat cukup signifikan. Bintang serial drama ‘Si Doel Anak Sekolah’ ini melihat, pemerintah daerah saat ini berusaha membatasi penggunaan plastik sekali pakai melalui regulasi yang dikeluarkan Gubernur Wayan Koster.
Terbaru, Pemprov Bali juga mulai mengatur peredaran air minum dalam kemasan (AMDK) di bawah 1 liter. Gubernur Bali Wayan Koster mentargetkan, AMDK di bawah 1 liter sudah setop edar di Bali pada awal tahun 2026.
“Soal AMDK, setiap daerah punya masalah masing-masing, seperti Bali ada di plastik. Artinya memang pemimpin siap-siap tidak populer saja kan,” kata Rano Karno.
“Bali ini terbatas, anda bisa bayangkan kalau plastik dibuang sembarangan, plastik itu sampah yang nggak bisa diurai,” tambahnya.
Persepsi soal regulasi yang ada di Bali sama seperti yang ada di Jakarta. “Sama seperti di Jakarta, ada Kawasan untuk tidak merokok, boleh merokok tapi ada tempatnya, seperti itu saja bentuknya, kita mengatur bukan melarang,” jelasnya. (Way)