KORANJURI.COM – SMPN 10 Purworejo menggelar kegiatan Sholawat dan Pengajian Akbar dalam rangka Silaturahmi dan Halal Bihalal, peringatan HUT Sekolah ke 44 serta Peresmian Masjid Nurul Huda, Sabtu (20/05/2023).
Berlangsung di aula setempat, sholawat dan pengajian akbar dihadiri sekitar seribu orang. Mereka ini, perwakilan orangtua siswa, semua siswa dari kelas 7, 8, 9, alumni, mantan guru dan kepala SMPN 10 Purworejo, kepala sekolah satu sub rayon, forkopimca Kecamatan Grabag, kepala SD sekitar serta korwilcambidik dan Kepala desa beserta perangkat desa setempat.
Sholawat dan pengajian akbar juga dihadiri Kadinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo yang diwakili Pengawas Dabin Drs. Kukuh Ujiyanto, M.Pd., Ketua MKKS SMP Dr Nikmatur Rohmah, M.Pd., serta Ketua Dua PGRI Drs. Tamsir Marsudi Utomo. Sebagai hiburan, menampilkan grup Hadrah yang dimainkan siswa.
Dalam silaturahmi dan halal bihalal, Eri Alfan, S. Pd. I. yang merupakan perwakilan guru dan karyawan mengucapkan ikrar silaturahmi dan permohonan maaf dari guru dan karyawan. Hal itu ditanggapi oleh Kepala SMPN 10 Purworejo, Kasinah, S.Pd., M.M., sebagai perwakilan sekolah dengan ucapan yang sama.
Kasinah menyebut, dalam kegiatan tersebut menghadirkan KH Zaenal Arifin dari Kutoarjo yang memimpin sholawatan, serta KH Abdul Haq dari Kalimiru, Bayan, sebagai pengisi tausiyah.

“Dalam kegiatan ini ada peresmian Masjid Nurul Huda oleh Pengawas Dabin Drs. Kukuh Ujiyanto, M.Pd., mewakili kepala dinas,” ujar Kasinah, di sela kegiatan.
Dalam kesempatan tersebut Kukuh Ujiyanto berpesan, agar warga sekolah supaya memakmurkan masjid yang sudah dibangun dengan selalu mengadakan kegiatan disana, melalui ibadah sholat Jum’at, sholat berjamaah, serta kegiatan keagamaan lainnya.
Dalam tausiyahnya, KH Abdul Haq menyampaikan materi tentang silaturahmi. Untuk masjid yang baru selesai dibangun, KH Abdul Haq berharap mudah-mudahan bisa dimakmurkan dan digunakan sebagai tempat untuk mencetak generasi yang berakhlakul kharimah.
Kasinah menjelaskan, pembangunan (rehab) masjid Nurul Huda hingga saat ini menghabiskan dana hingga Rp 488 juta yang berasal dari masyarakat, meliputi sumbangan orangtua, donatur, alumni, para guru serta masyarakat sekitar.
“Rehab dikerjakan selama kurang lebih 6 bulan, yang dikerjakan secara swa kelola dan kerjasama dengan pihak ketiga,” ungkap Kasinah.
Dia berharap, dengan dibangunnya masjid ini, kegiatan belajar mengajar utamanya pembentukan karakter akan lebih baik lagi.
“Dengan adanya sholawatan ini akan lebih menggugah kita untuk lebih mencintai Nabi Muhammad SAW serta menjadikan beliau menjadi tauladan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Kasinah. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS