KORANJURI.COM – Untuk mensinkronisasikan kurikulum sekolah dengan kurikulum industri, sebagai tindak lanjut dari SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan Lanjutan, SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo menghadirkan guru tamu dari PT Surya Tekno Mandiri, Solo, Kamis (12/10/2023).
Fajar Sidik, Direktur Marketing PT Surya Tekno Mandiri dengan brand produknya Estima, hadir sebagai guru tamu yang memberikan materi tentang pengetahuan dasar mobil listrik untuk kelas 10 dan kelas 11 Teknik Kendaraan Ringan dengan praktek langsung pengenalan komponen dan sistem kerja mobil listrik.
Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo Sumarjo, S.Fil.I, M.Pd., menjelaskan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua mendapatkan program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan yang dipercayakan kepada SMK Muhammadiyah Purwodadi.
“Karena kegiatan ini berpasangan dengan industri maka hari ini industri merealisasikan dukungannya kepada kita dengan hadir sebagai guru tamu,” jelas Sumarjo.
Disampaikan, sebelum menjadi guru tamu di kelas, Fajar melakukan sinkronisasi kurikulum, sehingga nanti di tahun ajaran baru, kurikulum hasil sinkronisasi ini beberapa kompetensi dimasukkan dalam mata pelajaran pilihan tentang elektrik vehicle atau kendaraan listrik.
Adanya dukungan dari Estima ini, menurut Sumarjo, karena komitmen industri, bahwa antara Estima dan SMK Muhammadiyah Purwodadi sudah bekerjasama dalam perakitan mobil listrik dan motor listrik. Pihaknya juga membantu menjualkan motor listrik produksi Estima. Saat ini SMK Muhammadiyah Purwodadi tengah merancang motor listrik ‘Freenegmu 48’ yang kolaborasi dengan PT. Solusi Energi Generasi ( Freeneg ). Harapannya beberapa manufaktur dalam negeri bisa bersinergi untuk melahirkan produk karya anak bangsa.
Karena dirasa kerjasama ini bermanfaat, kata Sumarjo, maka dilanjutkan di dalam program SMK pusat keunggulan skema pemadanan dukungan lanjutan dengan total investasi dari industri Rp362 juta yang diwujudkan dalam bentuk program, pemberian sasis mobil listrik dan pelatihan-pelatihan yang lain yang sangat bermanfaat untuk siswa.
Diharapkan, dari kerjasama ini ada simbiosis mutualisme artinya sama-sama diuntungkan. Industri diuntungkan karena dia mulai dikenal terutama untuk wilayah Purworejo dan sekitarnya kemudian penambahan kuantitas penjualan produk baik itu laptop maupun motor dan prototipe listrik.
“Dan ini akan dikerjasamakan pembuatan mobil listrik wisata. Prototipenya kemarin sudah kita coba, jeep dengan 4 penumpang dan itu nanti mungkin bisa untuk promosi wisata Pantai Jatimalang dan sekitarnya dengan kendaraan yang ramah lingkungan,” beber Sumarjo, yang berharap untuk kerjasamanya semoga antara Estima, Freeneg dan SMK Muhammadiyah Purwodadi betul-betul akan mewujudkan sebuah kendaraan berupa motor listrik.
Fajar Sidik, selaku guru tamu menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya sedang melanjutkan kemitraan dengan SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo dalam pengembangan khususnya untuk teknologi otomotif
“Di mana kita ketahui teknologi otomotif sekarang sudah menuju ke kendaraan listrik. Kita melakukan pengembangan teknologi otomotif untuk pendidikan yaitu membuat pengembangan berupa pembuatan kendaraan listrik untuk wisata dalam bentuk kemitraan program Teaching Factory (TeFa) pembelajaran industri,” jelas Sidik
Pembelajaran industri ini menurut Sidik, merupakan program pembelajaran perpaduan antara sekolah dengan industri di mana nantinya juga akan menghasilkan produk yang bisa dipasarkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam proses kegiatan TeFa ini dalam pengembangannya dilakukan penguatan-penguatan melalui sinkronisasi kurikulum, supaya nanti kita bisa melaksanakan TeFa dengan baik dengan lancar.
Kehadirannya sebagai guru tamu, jelas Sidik, pihaknya dari industri ikut bersumbangsih dengan bertransfer teknologi kepada siswa-siswa SMK Purwodadi Purworejo supaya mereka juga memahami teknologi tentang kendaraan listrik.
“Karena dalam proses kegiatan TeFa ini kita mengupgrade siswa dimana siswa ini nanti ikut berkreasi membuat kendaraan wisata listrik itu dibantu oleh bapak ibu gurunya,” ungkap Sidik.
Selain menjadi guru tamu, pihaknya juga memberikan training Digital Marketing. Karena dalam kegiatan yang namanya TeFa atau pembelajaran industri, selain adanya pembuatan produk juga harus bisa memasarkannya. Karena di industri itu dilakukan hanya dua kegiatan utama yaitu membuat dan menjual.
“Dan ujung tombak dari pembuatan kita ini ada penjualan. Harapannya produk kita ini dikenal masyarakat dan kita mampu memasarkan untuk memenuhi kebutuhan wisata area Purworejo dan sekitarnya,” pungkas Sidik. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS