Satgas Covid-19: Bali Tak Pernah Kendor Prokes

    


Sekretraris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin mengatakan, resiko tertinggi dari aktifitas masyarakat salah satunya, aktifitas makan bersama dalam sebuah hajatan atau pesta.

Menurutnya, pemerintah tidak membatasi aktifitas masyarakat. Hanya saja, dalam berkegiatan tetap harus menjaga protokol kesehatan dengan baik.

“Ini tentu, sekali lagi, bagaimana kita menjalankan protokol kesehatan. Tetap berkegiatan iya, tapi dari sisi prokes, pertama mengurangi dari sisi jumlah kehadiran orang, kedua mengatur sedemikian jumlah orang yang datang,” kata Rentin di Denpasar.

“Ada tagline, protokol kesehatan harga mati, di nasional pun mengeluarkan, pake masker harga mati, tidak pakai masker bisa mati,” tambahnya.

Disebutkan, Bali tidak pernah kendor melakukan upaya menjaga protokol kesehatan di masyarakat.

Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021 sampai saat ini berlaku dan mengatur perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis Desa/ Kelurahan Dldalam tatanan kehidupan era baru.

Dikatakan, hal lain yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal.

Jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan operasional tetap menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. 

“Sempat di empat pekan terakhir, kasus cenderung melandai dan mengalami penurunan yang signifikan, namun kemudian beberapa hari ini kasus harian kembali meningkat,” kata Rentin.

Hasil penelusuran Satgas Covid-19 Bali bersama tim mengungkap, penambahan angka covid-19 di Bali dalam beberapa hari terakhir dipicu dari 2 hal.

“Pertama bersumber dari pelaku perjalanan dalam negeri, kita tahu ada program ‘Work From Bali’ yang jadi kebijakan nasional. Sesungguhnya bagus, dalam rangka kita menggeliatkan kembali berbagai kegiatan terutama sektor pariwisata,” kata Rentin.

Untuk mengantisipasi kenaikan grafik covid-19 di Bali, skrining di pintu masuk Bali diperketat. Lokasinya juta tidak hanya di Bandara Ngurah Rai tapi juga di pintu masuk pelabuhan seperti Gilimanuk, Padang bai dan beberapa pelabuhan lain yang ada di Pulau Dewata.

“Itu pertama, penambahan positif dari PPDN, yang kedua semakin bertambah di transmisi lokal,” kata Rentin.

Sementara, update penanggulangan Covid-19 di Bali pada Rabu, 23 Juni 2021, jumlah terkonfirmasi sebanyak 187 orang.

Angka itu disumbang oleh 153 orang melalui transmisi lokal, 32 dari pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dan 2 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Sedangkan kesembuhan mencapai 74 orang dan 4 pasien meninggal dunia. (Way)