KORANJURI.COM – Bank Indonesia memberikan rekomendasi, dalam jangka pendek pemulihan ekonomi Bali masih bergantung pada kedatangan wisatawan. Namun tantangannya tetap pada potensi kenaikan kasus covid-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menambahkan, dalam jangka panjang, pemulihan ekonomi Bali mencakup secara luas potensi di sektor pertanian, industri, maupun pertambangan.
“Jadi, tantangan jangka panjang adalah bagaimana mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata dengan melakukan diversifikasi ke sektor lainnya,” kata Trisno Nugroho dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 di Hotel Sofitel Nusa Dua, pada Rabu (24/11/2021).
Untuk jangka pendek, langkah yang direkomendasikan BI diantaranya, mencari pasar wisman potensial, melalui direct flight dari negara potensial yang aman. Pemerintah perlu memperhatikan kasus konfirmasi, positivity rate, dan varian baru, kemudahan visa, serta memperpendek karantina.
Sejalan dengan pelonggaran level PPKM, perlu diimplementasikan kembali program Work From Bali. Selain itu, juga perlu didorong event MICE domestik maupun internasional, dan gerakan bangga berwisata di Indonesia.
“Kita perlu terus memperluas implementasi protokol kesehatan termasuk program sertifikasi CHSE untuk meningkatkan confidence to travel ke Bali,” kata Trisno.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong digitalisasi dan on boarding UMKM. Implementasinya antara lain dengan gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), mendorong pemanfatan QRIS, serta mendorong pemanfaatan restrukturisasi kredit, penjaminan kredit.
Sementara, Sekda Bali Dewa Made Indra mengungkapkan, strategi pertama untuk menjaga pergerakan ekonomi tetap tumbuh di tahun 2021, dengan cara mengendalikan kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Bali dengan vaksinasi secara masif, dan penerapan protokol kesehatan.
“Tahun 2022 akan banyak event internasional digelar di Bali, salah satunya G-20, jadi kita harus menjaga kepercayaan dunia internasional kepada Bali,” kata Dewa Indra.
Ia menambahkan, ekonomi Bali diharapkan tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata melainkan sektor lainnya seperti, UMKM dan Koperasi. (Way)