KORANJURI.COM – Gerakan penyelamatan generasi muda Flores Timur yang dicanangkan pemerintah daerah setempat, bergayung sambut dengan program STIKOM Bali. Kampus IT terbesar di Bali dan Nusa Tenggara itu, memiliki program pengiriman mahasiswa ke Taiwan.
Ketua STIKOM Bali Dadang Hermawan menjelaskan, program itu dilakukan atas kerjasama STIKOM Bali dengan lembaga pendidikan yang ada di Taiwan. Dikatakan, pihaknya mendapatkan tantangan untuk mengirimkan 100 mahasiswa.
“Calon mahasiswa itu bukan hanya kuliah tapi juga bekerja. Masa kuliah berlangsung selama 4 tahun atau setara dengan strata 1,” jelas Dadang Hermawan, Kamis, 11 Oktober 2018.
Ada 64 orang calon mahasiswa yang akan dikirimkan dalam tiga gelombang. Periode pertama diberangkatkan 8 orang pada Kamis (11/10/2018) malam melalui penerbangan internasional Bandara Ngurah Rai Bali.
Pemberangkatan gelombang 2 sebanyak 53 orang yang dilaksanakan pada 20 Oktober dan gelombang ketiga ada 3 orang yang diberangkatkan pada February 2019. Dadang menambahkan, mereka akan menjalani masa studi di tiga universitas yakni, National Taiwan Ocean University, Chenkuo Technologi University dan Mingdao University.
Dalam masa penyesuaian di negeri Formosa itu, para calon mahasiswa akan menjalani kursus bahasa Mandarin selama 2 bulan. Setelah itu, kata Dadang, mereka akan ditempatkan di kampus pilihannya dan bekerja.
“Mereka mendapatkan gaji Rp 12 juta per bulan. Dengan estimasi biaya Rp juta untuk biaya kuliah, Rp 4 juta biaya hidup dan sisanya tabungan,” jelasnya demikian.
Jumlah peserta sebelum lolos seleksi ada 78 orang dari Flores Timur maupun umum. Dari jumlah itu kemudian mengerucut menjadi 68 orang dan terakhir ada 64 orang yang akan diberangkatkan ke Taiwan.
“Selain dari Flores Timur, ada juga dari Singaraja dan Jawa Timur,” jelas Dadang Hermawan. (Way)
