Polsek Perairan Benoa Gagalkan Penyelundupan Tengkorak Manusia

oleh
Tengkorak manusia diindentifikasi berasal dari ras mongoloid, berasal dari individu dengan perkiraan umur dewasa muda, perkiraan jenis kelamin laki-laki dan diperkirakan menderita kelainan yang disebut kepala kecil - foto: Suyanto/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Tengkorak manusia yang akan dikirimkan ke Australia berhasil digagalkan Kepolisian Sektor Peraian Benoa. Tengkorak yang diindentifikasi berasal dari ras mongoloid itu dikemas dalam sebuah kardus dengan dokumen pengiriman berbeda dari isinya.

Kapolsek Perairan Benoa, Kompol I Nyoman Gatra mengatakan, dalam paket tersebut oleh pengirimnya dinyatakan sebagai cenderamata tengkorak sapi.

“Tapi setelah dibongkar, ternyata isinya tengkorak manusia. Kecurigaan itu muncul setelah perusahaan pengirim barang melakukan pengecekan melalui x-ray,” kata Nyoman Gatra, Jumat, 10 Juni 2016.

Untuk memastikan kebenarannya, polisi mengirimkan tengkorak itu ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk dilakukan visum. Hasilnya, kedokteran forensik RS Sanglah menyatakan tengkorak tersebut berasal dari individu dengan perkiraan umur dewasa muda, perkiraan jenis kelamin laki-laki dan diperkirakan menderita kelainan yang disebut kepala kecil.

Tengkorak manusia itu dikirim oleh seorang bernama David yang diantar kurir bernama Sarendra melalui kantor pos cabang pembantu di wilayah Kerobokan, Badung, Bali. Dari pelacakan yang dilakukan PT Pos Indonesia diketahui bahwa pengirim yang beralamat di Jalan Raya Padonan No. 16, Kerobokan, Kuta Utara adalah fiktif atau palsu.

Demikian pula dalam dokumen pengiriman atas nama David yang beralamat di Jalan Raya Seminyak, Bali, dikatakan Nyoman Gatra, juga palsu. Sedianya, paket tengkorak manusia itu akan dikirim kepada seseorang bernama Brent Counsell beralamat di 13 Macgregor St. Deakin ACT 2600, Sydney, Australia.

Nyoman Gatra mengatakan, kasus yang cukup aneh ini terungkap ketika kepolisian Polsek Perairan Benoa tengah melakukan atensi khusus terhadap kasus penyelundupan lobster. Menurutnya, Penyelundupan ini diduga terkait dengan sindikat pemasok tengkorak manusia ke luar negeri.

Hal itu diketahui dari seluruh dokumen pengiriman barang yang dipalsukan, termasuk surat yang dikeluarkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Disebutkan Nyoman Gatra, karena isi paket ditulis sebagai cenderamata tengkorak sapi, maka perlu ada surat dari pejabat BKSDA.

“Hanya saja, pejabat yang dimaksud sudah pindah tugas sejak 2014 lalu,” ujarnya.

Polisi sampai saat ini masih berupaya mengungkap pelaku pengiriman paket berisi tengkorak kepala manusia itu. Satu saksi, yakni seorang sekuriti di perusahaan jasa pengiriman di Pelabuhan Benoa telah diperiksa.

“Dari tengkorak itu tidak ada tanda-tanda kekerasan dan tidak bisa dipastikan penyebab meninggalnya hanya dari tengkorak,” jelas Nyoman Gatra.
 
 
Way

KORANJURI.com di Google News