KORANJURI.COM – Calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster memaparkan programnya untuk masyarakat Klungkung. Pola terintegrasi dibutuhkan sebagai terobosannya untuk mempercepat proses pembangunan di Bumi Serombotan.
Koster mengakui sulit melakukan pembangunan di Kabupaten Klungkung. Sebagus apapun kebijakan dan program yang dirancang, tetapi ketika tak ada uang untuk melaksanakannya, maka akan mangkrak.
Di mata Koster, tak cukup proses pembangunan lintas sektoral dirampungkan jika hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klungkung yang terbilang cukup kecil.
“Kalau cuma mengandalkan APBD Klungkung, PAD-nya kecil sekali, hanya Rp 153 miliar. Membayar tenaga kontrak, honorer dan tunjangan-tunjangan sudah habis. Apalagi untuk keperluan membangun infrastruktur akan sulit, karena butuh anggaran besar,” papar dia.
Kalau hanya mengandalkan PAD pembangunan di Klungkung akan macet.
Koster menyebut akan sulit pembangunan di Kabupaten Klungkung akan dipercepat jika hanya mengandalkan PAD.
“Jadi, kalau hanya pembangunan diandalkan dari PAD tak bisa berubah cepat ke depan pembangunannya, baik adat istiadat, pendidikan, kesehatan, pertanian, maupun budayanya,” ujarnya.
Ia ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat Klungkung agar dapat beranjak menuju kesejahteraan.
Sekian lama kepemimpinan di Klungkung, Koster belum melihat ada figur yang memiliki gebrakan progresif membangun Klungkung di semua sektor.
“Kendala utamanya, uangnya tidak ada. Anggarannya tidak cukup. Padahal banyak yang perlu dibenahi di Klungkung ini,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dalam sepuluh tahun ke depan Kabupaten Klungkung masih membutuhkan support dari pemerintah di atasnya yakni, pemerintah pusat dan provinsi untuk melaksanakan pembangunan. Solusinya, ia melanjutkan, diperlukan kepemimpinan satu jalur antara pusat, provinsi dan kabupaten.
“Jawaban percepatan pembangunan di Klungkung diperlukan kepemimpinan satu jalur antara pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten,” ujar Koster.
Dengan begitu, pembangunan di semua sektor bisa disinergikan terkait prioritas sumber pendanaannya. Untuk mempercepat proses pembangunan diperlukan pola satu jalur, satu alur, satu pengelolaan pembangunan di Klungkung.
“Kalau BAGIA dan Koster-Ace jadi Bupati dan Gubernur, saya sudah komitmen akan memprioritaskan pembangunan Klungkung,” demikian Koster. (*)