KORANJURI.COM – Travel Exchange (Travex) ditargetkan meraup transaksi senilai Rp7,61 triliun. Travex digelar selama 2 hari, 13-14 Juni 2024 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua.
Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengatakan, pameran perjalanan wisata terbesar di Indonesia itu memberikan manfaat yang luas.
“Pariwisata Bali bisa berkembang seperti saat ini berkat peran dari berbagai stakeholder pariwisata,” kata Mahendra Jaya usai resmi membuka kegiatan, Kamis, 13 Juni 2024.
Menurutnya, pengembangan pariwisata Bali mengedepankan pelestarian kearifan lokal, yang telah berabad-abad menyatu dengan kehidupan masyarakat di Bali.
“Saya tak ingin anak-anak kita di kemudian hari mengetahui keindahan alam dan ragam budaya hanya dari dokumen seperti gambar, video atau cerita,” kata Mahendra Jaya.
Usai membuka Travex Bali Beyond Travel Fair (BBTF), Pj. Gubernur Mahendra Jaya bersama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari dan didampingi Kadispar Bali Tjokorda Bagus Pemayun meninjau sejumlah stan pameran.
Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali yang juga selaku Ketua Panitia Penyelenggara BBTF 2024 I Putu Winastra menjelaskan, pameran tahun ini melibatkan 370 pembeli dari 45 negara.
Buyers datang dari negara-negara di Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Serikat. Sedangkan penjual paket pariwisata yang terlibat sebagai peserta mencapai 282 sellers.
Mereka datang dari pelaku usaha dari negara Nepal, Timor Leste, China, Amerika Serikat, Malaysia, Afrika Selatan, Iran dan Indonesia.
Selain itu, ada 11 provinsi di tanah air yang ikut berpartisipasi sebagai penjual yaitu DKI Jakarta, NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Yogyakarta, NTT, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Winastra menambahkan, peserta BBTF tidak hanya perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan wisata, tapi juga vendor di bidang konferensi (MICE), penyelenggara kegiatan (EO), dan usaha pernikahan (WO). (Way)