Pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali Jelang IMF-WB Telan Dana Rp 2,3 Trilyun

oleh
Ilustrasi/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali saat ini memasuki proses pelelangan. Mencakup beberapa paket pengerjaan proyek jangka pendek untuk mendukung pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia.

Dana untuk tahap pertama diperkirakan sebesar Rp 2,3 triliun.

“Mulai akhir bulan ini atau paling lambat awal Februari sudah mulai pembangunan konstruksi,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Selasa, 9 Januari 2018.

Dia menjelaskan, selain untuk memenuhi kedatangan kunjungan saat forum IMF dan Bank Dunia 2018 digelar, pengembangan bandara juga untuk mengakomodasi kebutuhan pariwisata di Bali.

Menurut Arie, ditargetkan minggu kedua Januari 2018 sudah mulai menunjuk vendor. Karena sebelumnya telah dilakukan proses penilaian teknis dan penawaran harga.

Tahap pertama pengerjaan apron di sebelah timur atau di dekat Markas Operasi Pangkalan Udara Ngurah Rai dan kargo.
Tahap selanjutnya, ujar Arie, yakni pekerjaan proyek gedung terminal VVIP dan apron bagian barat landasan pacu atau dekat dengan terminal VVIP.

Selain pengerjaan proyek tersebut, rencananya juga dilakukan pemindahan terminal domestik dan internasional yang posisinya ditukar atau dikembalikan ke posisi semula. Pemindahan lahan untuk pengelolaan limbah dari utara ke selatan.
Untuk pengerjaan proyek apron barat diperkirakan akan menelan lahan sekitar 48 hektar yang dilakukan dengan cara pengurugan kawasan pesisir sebelah barat landasan pacu. (Ari)

KORANJURI.com di Google News