KORANJURI.COM – Sebagai bentuk pencegahan sejak dini terhadap Perundungan, SMPN 1 Purworejo mendeklarasikan Anti Bullying yang ditandatangani seluruh siswa, guru, perwakilan alumni, komite dan orangtua, Selasa (17/10/2023) di Taman Heroes Park, Purworejo.
Selain Anti Bullying, penandatanganan deklarasi juga diperuntukkan Anti Kekerasan Seksual dan Anti Intoleransi.
Kepala SMPN 1 Purworejo Tuwuh Sutrisno, S.Pd., M.M.Pd., menyebut, sebelum dilakukan penandatanganan deklarasi, diawali dengan kampanye tentang Anti Perundungan (Bullying), Anti Kekerasan Seksual dan Anti Intoleransi.
Dari beberapa narasumber juga menyampaikan sosialiasi. Dari Satbinmas dan Unit PPA Satreskrim Polres Purworejo menyampaikan materi tentang bahaya narkoba, pencegahan dan penanganan bullying. Untuk kekerasan seksual dari Dinas Kesehatan serta terkait Intoleransi dari Kementrian Agama.
Sebelum penandatanganan deklarasi juga ada pembacaan Deklarasi Anti Perundungan, Anti Kekerasan Seksual dan Anti Intoleransi. Bahwa warga SMPN 1 Purworejo menyatakan Anti terhadap segala bentuk perundungan, peduli dan berempati dalam berinteraksi sosial, menjaga kehormatan diri dan orang lain, menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan, pendapat, dan gender serta menjaga persahabatan dan perdamaian.
“Kegiatan ini diikuti 572 siswa, guru dan karyawan, komite dan forum peduli siswa,” jelas Tuwuh di sela kegiatan.
Menurutnya, kegiatan ini juga digabung dengan kegiatan Kampanye Sekolah Sehat, karena SMPN 1 Purworejo juga menerima program sebagai Sekolah Sehat dari Kementerian Dikbud Ristek dimana sebulan sekali ada kegiatan jalan sehat dan sarapan bersama serta seminggu sekali ada senam bersama.
Dalam kegiatan ini, semua peserta jalan sehat dari sekolah ke Heroes Park sejauh kurang lebih 4 km pergi pulang, serta makan siang bersama.

“Juga Adiwiyata cinta lingkungan. Disini ada acara pengenalan lingkungan alam di Heroes Park serta kebersihan lingkungan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo,” jelas Tuwuh, sambil menyebut, sehari sebelum deklarasi ada kegiatan melukis mural di tembok sekolah bagian dalam tentang anti bullying dan intoleransi.
Dijelaskan pula, adanya Deklarasi ini menyikapi maraknya kasus bullying di televisi dan medsos serta himbauan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta sebagai antisipasi sejak dini agar kasus tersebut tak terjadi, khususnya di SMPN 1 Purworejo.
Pihak sekolah, kata Tuwuh, sudah membuat aturan tentang bullying, kekerasan seksual dan intoleransi. Hal itu sudah disosialisasikan ke warga sekolah, tinggal penerapan usai deklarasi.
“Sebelum penandatanganan deklarasi ada pemberian motivasi belajar dari Pram Prasetyo Achmad,” terang Tuwuh, didampingi Prayogi, S.Pd., Waka Kesiswaan
Menurutnya, dari sosialisasi yang dilakukan, ditekankan pada Bullying. Untuk jenis-jenis bullying, ada verbal, yakni bersinggungan langsung dan non verbal seperti ucapan, tindakan komentar lewat WhatsApp, facebook. Semua perbuatan yang membuat orang lain tak nyaman dikategorikan bullying.
Dari pihak kepolisian berpesan, untuk menghindari tindakan atau ucapan yang membuat orang lain tak nyaman, karena bisa terseret hukum. Dan hal ini bisa terjadi antar siswa, guru dengan siswa atau sebaliknya serta orangtua kepada anak dan sebaliknya.
“Harapannya kegiatan ini menumbuhkan karakteristik siswa yang baik, santun, berakhlak. Jauhi narkoba. Untuk tindak kekerasan seksual semoga tidak terjadi,” pungkas Tuwuh sambil menambahkan , kalau intoleransi di SMPN 1 Purworejo tidak terjadi karena dalam pelaksanaannya, yang non muslim ada ruangan dan guru tersendiri serta diberi kebebasan untuk beribadah dan merayakan hari-hari besar keagamaannya. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS