KORANJURI.COM – Karena debit air terus menurun, PDAM Purworejo melakukan redrilling (mengebor kembali sumur), pada sumur pompa PDAM di Pakisrejo, Banyuurip. Redrilling ini dilakukan, dengan memindah titik sumur, namun masih dalam satu area.
Menurut Hermawan Wahyu Utomo, ST, Direktur PDAM Purworejo, redrilling dilakukan, karena debit di sumur pompa Pakisrejo menurun drastis, dari yang dulunya 10 liter/detik, menjadi 5 liter/detik. Diharapkan, pada titik sumur baru ini, debit air akan kembali normal.
“Sumur pompa Pakisrejo ini salah satu dari 3 sumur yang menyuplai PDAM Cabang Banyuurip, dengan jumlah pelanggan mencapai 1.300 orang,” jelas Hermawan, Jum’at (12/5).
Kata Hernawan, selama ini, suplay air di PDAM Banyuurip berasal dari 3 sumur pompa, yakni Pakisrejo, Demangan, dan Condongsari, dengan jumlah total debit 20 liter/detik. Namun dalam perkembangannya, debit ketiganya menurun. Sumur pompa di Pakisrejo menurun, dari 10 liter/detik menjadi 5 liter/detik. Sumur Demangan, dari 5 liter/detik, menjadi 0,7 liter/detik. Dan sumur Condongsari, dari 5 liter/detik menjadi 1 liter/detik.
Untuk menutupi kekurangan air, suplay air dibantu dari cabang Purwodadi, Purworejo, dan Kutoarjo. Dan dampak dari menurunnya debit air ini, menjadikan PDAM tidak bisa mengembangkan jaringan. Padahal, kata Hermawan, sudah ada 400 pelanggan baru yang kini dalam daftar tunggu di PDAM Cabang Banyuurip ini. Ditargetkan, lebaran suplay air akan kembali normal.
“Debit menurun bisa disebabkan perubahan hydro geologi, gempa, atau alih fungsi lahan di daerah tangkapan air,” ujar Hermawan lebih jauh.
Redrilling di sumur pompa Pakisrejo ini dimulai Jum’at (12/5), dan ditargetkan selesai 10 hari mendatang. Selama ini, PDAM Cabang Banyuurip melayani pelanggan (sambungan rumah) dari Kledung Kradenan, Condongsari, Candingasinan, Sumbersari, Banyuurip, Pakisrejo, dan Tegalrejo.
“Redrilling merupakan bagian dari perawatan sumur. Untuk cabang Banyuurip ini, akan kita optimalkan 3 sumur yang ada,” pungkas Hermawan.
Jon