Ngurah Rai Bali Catat Kenaikan 10 Persen Pergerakan Penumpang

oleh
Penumpang di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali - foto: Ilustrasi/AirportNgurahRai

KORANJURI.COM – Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai (BNR) Bali mencatat kenaikan pergerakan penumpang dan pesawat pada semester I tahun 2018. Hingga Juni 2018 ini 11.142.386 penumpang datang dan pergi melalui BNR. Jumlah ini naik sebesar 10 % dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 10.156.686 penumpang.

“Kami mencatat kenaikan penumpang setiap tahunnya. Dari jumlah penumpang pada semester I terdiri dari 5.867.204 penumpang internasional dan 5.275.182 penumpang domestik,” jelas General Manager BNR Yanus Suprayogi.

Selain pergerakan penumpang hingga Juni 2018, Bandara Ngurah Rai juga mencatat 78.054 pergerakan pesawat mengalami kenaikan 12% dibanding dengan tahun 2017 yang mencapai 69.927.

Rata-rata pergerakan penumpang setiap bulan hingga semester I tahun 2018 mencapai 1.857.064 penumpang dan untuk rata-rata pergerakan pesawat setiap bulan mencapai 431 pesawat.

Yanus menjelaskan, kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh target Kementerian Pariwisata RI untuk mendatangkan wisman.

“Kemenpar memiliki target 17 juta wisman ke Indonesia, banyak airlines yang merespon positif hal ini dengan membuka rute baru, menambah frekuensi penerbangan atau mengganti jenis pesawat dengan kapasitas yang lebih besar,” ujar Yanus.

Beberapa airlines sedang berlomba-lomba menyusun strategi untuk memanfaatkan sejumlah permintaan demi meningkatkan frekuensi penerbangan ke Bali. Ataupun dengan cara menggunakan jenis pesawat yang lebih besar untuk menambah seat capacity.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Yanus, saat ini manajemen terus mengejar penyelesaian pembangunan proyek pengembangan bandara dalam menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018, sekaligus dalam rangka menambah kapasitas parkir pesawat.

“Penambahan parkir pesawat tidak hanya karena menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018, namun ke depannya juga bisa dijadikan acuan bagi airlines yang ingin menambah atau mengganti jenis pesawatnya untuk mendatangkan lebih banyak lagi penumpang atau wisman ke Indonesia,” ujar Yanus. (Ari)

KORANJURI.com di Google News