KORANJURI.COM- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surakarta melalui LPBH NU, LBM, IPNU dan IPPNU Kota Surakarta, menggelar acara bedah RUU KUHP bertempat di gedung NU Centre Kota Surakarta, Minggu malam (6/10/19).
Selain membedah rancangan Undang Undang yang dianggap kontroversial kegiatan itu juga untuk menindaklanjuti instruksi dari PBNU dalam melaksanakan sholat Istisqo dan sholat gaib untuk alm. Prof. Dr. H. BJ Habibi dan alm. KH. Fuad Amin Imron.
“Prosesi acara diawali pembacaan Ratib Al Haddad oleh Ust. Arif Munawwir, S. Pd.,” Kata Rohmat Ibnu Albazzar, selaku ketua panitia tiga rangkaian kegiatan sekaligus.
Lebih lanjut dia menambahkan, usai pembacaan Ratib di susul Maulid Nabi oleh IPNU dan IPPNU. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat gaib dan sholat istiqoh yang dipimpin oleh Al Habib Reza bin Muhdhor Assegaf.
Dalam khotbah Istiqoh yang disampaikan oleh Ketua LBM PCNU Kota Surakarta, Gus Mustain Nasoha, ada empat nasehat yang harus dilakukan oleh umat muslim yaitu, saling memaafkan, cinta terhadap bangsa dan negera, mentaaati Pemerintah sebagai pemangku tata kelola pemerintahan dan memperbanyak Istiqfar dan taubat.
“Empat hal ini hendaknya menjadi pegangan umat muslim dalam berbangsa dan bernegara,” jelasnya.
Di sesi akhir acara, dilanjutkan dengan bedah buku RUU KUHP dengan pemateri, R.AM. Mustain Nasoha, SH, MH dari LBM PCNU Kota Surakarta mewakili civitas akademi dan Arief Syahudi, SH, advokat dan ahli pidana asal Kota Surakarta.
Hasil dari diskusi tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah melalui LPBH NU Kota Surakarta sebagai langkah dan pertimbangan bagi Pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait persoalan RUU KUHP.
Ketua PCNU Kota Surakarta, H.M Mashuri dalam keteranganya berharap, NU mampu menjadi contoh bagi ormas ormas lain dalam mengawal dan mendukung Pemerintah untuk menjadikan Indonesia semakin lebih baik dan maju. (jk)
