Koster Banyak Terima Komplain Layanan di Bandara Ngurah Rai, Semua Serba Lama

oleh
Gubernur Bali Wayan Koster - foto: Ist.

KORANJURI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster mengaku banyak mendapatkan keluhan terkait layanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.

Koster menyebut, komplain yang mengarah ke dirinya terkait, proses imigrasi yang lama, bea cukai yang berbelit, bagasi terlalu lama, hingga area penjemputan yang tidak tertib.

Koster mentargetkan, durasi waktu yang dibutuhkan penumpang dari pesawat mendarat hingga keluar bandara setidaknya 30-45 menit.

“Saat rapat, saya berikan waktu sebulan untuk melakukan pembenahan dan sekarang sudah mulai ada perbaikan,” ujar Koster saat focus discussion group (FGD) di Hotel Hilton, Badung, Jumat, 26 September 2025.

“Bandara Ngurah Rai ini harus naik kelas. Untuk itu, mindset pengelolaan dan pelayanan harus diubah,” tambahnya.

Menurutnya, perlu pembenahan akses transportasi di luar kawasan bandara. Termasuk, infrastruktur pendukung, moda transportasi, hingga sistem penataan lalu lintas harus ditingkatkan.

“Semua titik kemacetan akan saya kejar penyelesaiannya. Kita bisa gunakan pola sharing APBD dan APBN dan kerja sama dengan Badung,” ujarnya.

Saat ini ada alokasi sharing anggaran sebesar Rp700 miliar dengan Kabupaten Badung untuk infrastruktur tahun 2026.

Bandara Ngurah Rai bukan hanya pintu masuk pariwisata Bali, tapi contoh tata kelola transportasi dan pelayanan publik berkelas internasional.

“Bandara Ngurah Rai sebagai gerbang utama pariwisata internasional harus dikelola dengan standar lebih tinggi dibanding bandara lainnya di Indonesia,” jelas Koster. (Way)