KORANJURI.COM – Kabupaten Badung berhasil meraih peringkat pertama Tingkat Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota Berprestasi tahun 2020 wilayah Jawa Bali.
Badung mengangkat program inovasi Peningkatan Produksi Ikan dan Daging Ayam serta Penyiapan Sistem Informasi Harga (Tingkat Sidaya dan Siaga).
Dalam kategori yang sama, TPID Kabupaten Bangli juga kembali meraih predikat nominasi pertama.
Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan, keberhasilan TPID Kabupaten Badung dan Bangli, tak terlepas dari koordinasi antar instansi dan mendapat dukungan masyarakat.
“Keterlibatan langsung pemimpin daerah di setiap rapat TPID sangat diharapkan. Hal ini mengingat kehadiran Gubernur, Walikota / Bupati atau wakilnya menjadi point penting dalam penilaian TPID award ini,” kata Trisno Nugroho, Minggu (25/10/2020).
Keberhasilan Kabupaten Badung dan Bangli meraih peringkat Tingkat Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), diumumkan pada Rakornas Pengendalian Inflasi yang dibuka Presiden Joko Widodo, Kamis (22/10/2020).
Dalam Rakornas itu, Presiden menyampaikan, pengendalian inflasi tidak hanya fokus pada upaya pengendalian harga. Namun juga memastikan daya beli masyarakat. Pemda diharapkan dapat memperkuat kebijakan Pemerintah Pusat dengan melakukan percepatan realisasi APBD.
Penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dilakukan dengan mengarahkan belanja pada produk-produk dalam negeri, baik produk pertanian maupun UMKM.
Trisno menambahkan, Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota agar terus melakukan inovasi dan kreatif dalam mengendalikan inflasi.
“Agar pencapaian inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasaran inflasi nasional yaitu 3,0±1% di 2020-2021,” kata Trisno.
Rakornas diikuti oleh 542 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dari 34 provinsi dan 508 kabupaten/kota. (tok)