KORANJURI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan, selama ini guru menjadi pejuang yang paling gigih untuk mendapatkan haknya. Gubernur Koster mengatakan, sejak duduk di Komisi X DPR RI pada 2004, dirinya sudah sangat memandang penting peran guru.
“Memperjuangkan guru adalah watak perjuangan saya dari dulu. Berjuang di pusat, hingga kini menjabat Gubernur, terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan para guru,” kata Gubernur di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali, Senin, 25 November 2019.
Karena itu, guru harus menjadi fokus perhatian pemerintah. Mengingat profesi yang satu ini memiliki tugas dan kewajiban mendidik anak bangsa.
“Guru memiliki tugas yang mulia. Jangan main-main dengan guru, melainkan harus serius memperjuangkan nasib mereka. Karena itu, saya cinta dan sayang dengan guru,” ujar Gubernur.
Gubernur Bali bersama istri Ny. Putri Suastini Koster menghadiri acara puncak HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional ke-25, di panggung Ardha Candra Taman Budaya Art Centre Denpasar, Senin, 25 November 2019 malam.
Pria kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng itu melanjutkan, pendidikan menjadi salah satu visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang digagasnya di dalam pemerintahan di Bali. Para guru punya tugas untuk mencetak SDM Bali Unggul di masa depan, serta harus mampu menjalankan program wajib belajar 12 tahun.
“Orang Bali secara genuine punya bakat untuk menjadi manusia unggul. Ini tugas para guru untuk dapat mencetak generasi unggul dari Bali, yang profesional dan kompeten, serta siap ditempatkan dimanapun di era global ini,” ujar Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.
Untuk itu, Gubernur Koster mengimbau kepara guru untuk tetap melaksanakan kode etik dan kewajibannya dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Tentu kedepan, saya upayakan untuk meningkatkan tunjangan, bukan hanya guru SMA tapi juga SD dan SMP,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus PGRI Provinsi Bali Gede Wenten Aryasuda memberikan apresiasi kepada Gubernur Koster yang peduli terhadap nasib para guru di Bali.
“Bapak Gubernur saya tahu betul, sangat konsen pada kesejahteraan guru. Semoga kedepan juga bisa lebih ditingkatkan, hingga ke para guru honorer,” kata Aryasuda.
Malam puncak peringatan tersebut, juga ditampilkan pembacaan puisi oleh seniman mutitalenta yang juga istri Gubernur Bali, Ny Putri Suastini Koster. Puisi karya Dhenok Kristianti berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’, dilantunkan dengan sempurna dan meraih applaus besar dari pengunjung.
Dalam acara itu juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba best practice, serta lomba Geguntangan dan Geguritan guru tingkat Provinsi Bali. Acara ditutup pertunjukan Calonarang ‘Ambekin Kewisesan’ oleh Komunitas Seni IKIP PGRI Bali. (*/Way)