KORANJURI.COM – Aktifitas masyarakat di dunia maya meningkat seiring pandemi covid-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali tahun 2021 menunjukkan, di Denpasar, jumlah peselancar jagat maya tumbuh sebesar 81,55%. Penggunanya menghabiskan 7-8 jam untuk mengakses media sosial
Kondisi itu, menurut Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menjadi potensi besar pengembangan UMKM berbasis digital. Masyarakat yang ramah teknologi akan meningkatkan daya saing yang berdampak pada ketahanan ekonomi di tengah situasi pandemi.
“Pelaku usaha sektor ekonomi khususnya UMKM dapat memanfaatan internet dan teknologi digital untuk meningkatan daya saing,” jelas Jaya Negara di Denpasar, Jumat (27/8/2021).
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Oddo R.M Manuhutu menambahkan, Kota Denpasar telah memiliki modal infrastruktur untuk melakukan transformasi digital.
Oddo mendorong Pemerintah Daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang meningkatan produktivitas UMKM yang berada di Kota Denpasar.
“Harapannya produk-produk impor yang banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia dapat disubtitusi dengan produk yang dihasilkan oleh UMKM lokal,” kata Oddo.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho memaparkan hasil survei yang dilakukan kantor pusat Bank Indonesia.
Survei menunjukan bahwa UMKM yang menerapkan strategi penjualan secara digital memiliki resiliensi atau ketahanan yang lebih baik.
“Termasuk, mengalami peningkatan penjualan pada kondisi pandemi saat ini,” kata Trisno Nugroho.
Pemanfaatan teknologi untuk pemasaran dan penjualan digital, menjadi syarat mutlak agar UMKM dapat bertahan dan berkembang saat ini. Bank Indonesia secara kontinyu melakukan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperluas akses pemasaran melalui berbagai saluran pemasaran digital.
Dalam hal ini, Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersama Pemkot Denpasar menggelar Webinar Transformasi Digital UMKM Denpasar.
“Peserta UMKM diharapkan dapat segera bergabung dengan marketplace dan penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yang terlibat, serta menerapkan pembayaran secara digital menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS),” kata Trisno.
Sejumlah perwakilan e-commerce kondang tanah air hadir sebagai narasumber diantaranya, Shopee, Grab Indonesia, Tokopedia, Balimall.id, dan BPD Bali. (Way)