Ga Ngaruh Tebar Pesona Baliho Giri Prasta, Koster Pede Pilih Fokus Urus Partai

oleh
Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Baliho bergambar Giri Prasta (GP) dengan bertuliskan ‘Giri Untuk Bali’, terpampang di sejumlah papan reklame strategis.

Baliho itu menyiratkan jika Bupati Kabupaten Badung dua periode itu seperti memberikan tekanan psikologis bahwa dirinya siap maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada 2024.

Hanya saja, baliho yang lebih didominasi warna monokrom itu mendapat tanggapan kritis dari netizen di media sosial Facebook.

Hervina dalam akun Facebook pada Selasa 17 April 2024 menuliskan, corak Baliho Giri Prasta tak merepresentasikan warna partai naungannya yakni PDI Perjuangan yang dikenal dengan warna merah.

“Gak ada merah-merahnya sama sekali,” tulis Hervina.

Netizen lain ikut berkomentar,
“Pak Giri sudah keluar kandang nih. Tapi kok gak ada warna PDIP ya? Beliau ini kan jelas-jelas kader PDIP, tetapi balihonya sama sekali tidak bercorak PDIP.”

Giri Prasta sendiri, sejauh ini belum mengklarifikasi mengapa baliho yang bergambar dirinya sama sekali tidak bercorak PDI Perjuangan.

Pihaknya juga belum menjelaskan ke publik terkait maraknya pemasangan baliho dirinya yang hampir dapat ditemukan di seluruh kota kabupaten di Bali.

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster tak ingin berkomentar terkait maraknya sosialisasi Giri Prasta.

Wayan Koster lebih ingin berkonsentrasi mengurus partai yang masih dalam tanggungjawabnya.

Namun, ia menjelaskan bahwa rekomendasi untuk maju sebagai calon Gubernur sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Dikatakan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang sudah berpengalaman dalam mengelola dinamika politik baik tingkat daerah maupun nasional.

Berbagai rujukan dan referensi tentu telah dikaji dan dimatangkan oleh DPP PDI Perjuangan. Rujukan itu antara lain, adanya prestasi dalam pemilu legislatif tahun ini. PDIP menyapu bersih kemenangan di seluruh kabupaten di Bali.

Selain itu, kata Koster, PDI Perjuangan nyaris tidak punya tradisi untuk memberikan kesempatan hanya satu periode kepada Kepala Daerah, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

“PDI Perjuangan hanya diberi satu periode saja kepada seorang Kepala Daerah. Umumnya dua Periode. Kecuali bila ada permasalahan politik yang sangat berat, atau tidak punya prestasi,’ ujar Koster.

Sementara, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali IGN Jaya Negara mengatakan, DPD PDI Perjuangan Bali tidak mempersoalkan pemasangan baliho tersebut. Meski diakuinya bahwa Giri Prasta adalah kader PDIP.

‘PDIP sangat menjunjung tinggi hak demokrasi yang dimiliki setiap kader PDI Perjuangan, termasuk melakukan sosialisasi diri. Kan partai belum menentukan siapa kader atau tokoh yang didukung untuk maju dalam Pilkada,” kata Jaya Negara.

“Jadi ya, wajar-wajar sajalah kalau ada yang ingin sosialisasikan diri,’ tambahnya. (Way)

KORANJURI.com di Google News