KORANJURI.COM – Peserta disabilitas yang mengikuti program ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ berhasil melewati masa kursus sepanjang 10 minggu.
Program yang difasilitasi Indonesia Australia Language Foundation (IALF) DAN DNetwork ini memberikan peluang pendidikan dan karir pekerjaan kepada peserta penyandang disabilitas.
Erni, salah satu peserta mengungkapkan rasa percaya dirinya setelah menamatkan seluruh sesi pengajaran. Perempuan asal Bangli ini berencana menerapkan ilmunya untuk kebutuhan pariwisata.
“Saya akan menerapkan kemampuan saya untuk jadi pengantar tamu. Kan di Bangli ada desa Penglipuran, nah di situ saya lihat kebutuhan penterjemah masih kurang,” ujar Erni, Senin, 22 Juli 2024.
Dirinya merasa percaya diri dengan kemampuan yang didapat selama mengikuti kursus dan pelatihan di bawah pengajaran Yayasan Bahasa Indonesia Australia itu.
Selama 2,5 bulan mengikuti kursus, dia bersama belasan peserta penyandang disabilitas lainnya dilatih untuk berani melakukan percakapan dalam bahasa Inggris.
“Senang sekali bisa mengikuti program ini. Istilahnya ini tempat kursus yang bagus dan kita bisa masuk di sini, sangat menyenangkan,” ungkap Erni.
Dalam program ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’, 19 peserta disabilitas yang difasilitasi oleh Annika Linden Centre itu, menunjukkan kemajuan belajar yang signifikan dalam keterampilan berbahasa Inggris.
Konsul Jenderal Australia di Bali Jo Stevens mengatakan, program tersebut mendukung kesetaraan penyandang disabilitas untuk mandiri dan memiliki standar hidup yang lebih baik.
“Program ini untuk menciptakan komunitas inklusif dan meningkatkan partisipasi tenaga kerja bagi penyandang disabilitas,” kata Jo Stevens.
Manager IALF Bali Caroline Bentley menambahkan, melalui pelatihan, para penyandang disabilitas mendapatkan kepercayaan diri untuk mengejar peluang pendidikan dan karir.
“Kami sangat berharap latihan yang telah Anda lakukan memberikan kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa Inggris lebih banyak lagi di masa depan,” kata Caroline. (Way)