Kembangkan Bakat Siswa, SLB Negeri 2 Denpasar Gelar RealB Festival 2.0

oleh
Tari kebesaran SLB Negeri 2 Denpasar bernama ‘Widya Kautamaan’ yang dilaunching bertepatan dengan RealB Festival 2.0 tahun 2025, Kamis, 5 Juni 2025 – foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Denpasar menggelar RealB Festival 2.0 tahun 2025 dalam mengoptimalkan skill siswa. Sejumlah kegiatan digelar mulai dari bazar, penampilan siswa hingga pelantikan pengurus Ikatan Alumni SLB Negeri 2 Denpasar.

Momen itu, kata Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar Ni Wayan Rapiyanti, menjadi panggung bagi para siswa berkebutuhan khusus untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya.

“Acara ini mengambil tema ‘Mautama’ atau bila dijabarkan sebagai kegiatan yang berguna bagi banyak hal. Ini tentu mendukung visi dan misi kami menciptakan siswa berprestasi dengan keterbatasan yang ada,” kata Rapiyanti di Denpasar, Kamis, 5 Juni 2025.

Dalam rangkaian kegiatan, RealB Festival 2.0 Tahun 2025 diisi dengan bersih sampah di pantai dengan menggandeng komunitas Malu Dong yang digelar setiap hari Jumat. Termasuk, aktifitas kesenian dan budaya yang diikuti oleh siswa.

Kepala Sekolah SLB Negeri 2 Denpasar Ni Wayan Rapiyanti – foto: Koranjuri.com

Di event kedua ini, kata Ni Wayan Rapiyanti, pihak sekolah secara resmi memiliki tari kebesaran bernama ‘Widya Kautamaan’ yang dilaunching bertepatan dengan RealB Festival 2.0 tahun 2025. Dia mengatakan, tari kebesaran itu diciptakan oleh guru sekolah tersebut.

“Hari ini apa yang kita harapkan terwujud, setelah empat bulan berproses dalam menyiapkan RealB Festival 2.0,” ujarnya.

Acara yang juga dirangkai dengan pelepasan siswa kelas XII itu juga menjadi momen mengharukan. Rapiyanti mengatakan, penyelenggaraan festival pertama kali dipelopori oleh siswa yang tamat di tahun 2025 ini.

Menurut Rapiyanti, mereka menjadi pendorong bagi adik kelas untuk meniru keteladanan yang diwariskan kakak alumninya. Festival ini tidak berhenti sampai di sini, dan akan terus berlangsung secara rutin setiap 2 tahun sekali.

Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Anak Agung Bagus Suryawan mengatakan, siswa berkebutuhan khusus perlu mendapatkan tempat untuk mengembangkan diri.

Ia menjelaskan, Pendidikan yang dikembangkan di SLB berfokus pada vokasi. Sehingga diharapkan mereka akan memiliki kemampuan lifeskill yang dapat mendukung kehidupannya usai tamat.

“Pada dasarnya, Pendidikan di SLB adalah Pendidikan vokasi sama seperti di SMK. Dengan berbagai macam kemampuan yang diajarkan mereka akan mendapat bekal untuk masa depannya,” kata Bagus Suryawan.

Berbagai penampilan kesenian ditunjukkan oleh para siswa, mulai dari bondres, dance, permainan angklung, tarian hingga fashion show. Di penutup acara, ada penampilan dari Musisi Bali Nanoe Biru. (Way)