Diakreditasi BAN SM, SMK Kesehatan Purworejo Optimis Raih Predikat A

oleh
Tim asesor dari BAN SM propinsi Jateng saat melakukan visitasi akreditasi di SMK Kesehatan Purworejo, Senin (24/07/2023) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Tim asesor dari BAN SM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) Propinsi Jateng, melakukan visitasi akreditasi di SMK Kesehatan Purworejo selama dua hari, dari Senin (24/07/2023) hingga Selasa (25/07/2023). Tim beranggotakan Ir CH Heru Subroto, M.Pd., dan Drs Elya Martinus.

Akreditasi ini merupakan program lima tahunan, yang bertujuan memperoleh gambaran kinerja sekolah sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu serta menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan.

Menurut Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., visitasi akreditasi kali ini merupakan akreditasi kedua, di tahun ke 9 usia sekolahnya. Pada akreditasi pertama tahun 2018, sekolahnya mendapat predikat A.

Dia berharap, target akreditasi tahun ini juga A. Untuk mewujudkan itu sekolah berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi data-data dan sarana yang ada agar bisa memenuhi target yang telah ditetapkan.

“Mendapatkan nilai A itu berat. Tapi lebih berat lagi mempertahankannya,” ujar Nuryadin, Senin (24/07/2023)

Karena itu, pihaknya sangat serius. Seluruh kekuatan akademika dikerahkan untuk mensukseskan capaian tersebut. Pihak sekolah bahkan berkolaborasi dengan yayasan berkaitan dengan optimalisasi dana atau sarana yang lain.

Sebelumnya, kata Nuryadin, pihaknya juga mengundang dua assesor yang juga pengawas SMK, Bani Mustofa, M.Pd., dan Trasno, M.Pd. Mereka dihadirkan untuk melakukan uji awal atau gladi bersih, mengecek sejauh mana kesiapan administratif apakah sudah memenuhi untuk target nilai A itu.

“Dari hasil simulasi tersebut, hasilnya disampaikan, bahwa SMK Kesehatan Purworejo sudah di posisi A,” ungkap Nuryadin.

Disampaikan, akreditasi sekolah yang diraih sangat berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat. Dia bersyukur, kepercayaan masyarakat yang tetap bertahan bahkan terus meningkat terhadap sekolah dan kaitannya dengan PPDB yang makin bertambah atau bertahan di posisi 150 an

Karena, menurut Nuryadin, akreditasi ini bagian dari salah satu pengakuan dari pemerintah dan diharapkan setelah penilaian keluar, kepercayaan masyarakat akan makin meningkat. Karena sekarang persaingan makin ketat dan masyarakat tahu betul mana sekolah yang unggul atau tidak unggul.

“Sehingga sudah menjadi tuntutan dan tantangan sekolah untuk benar-benar mempersiapkan sekolah ini layak, profesional dan mampu bersaing tidak hanya di level regional, nasional, tapi internasional,” kata Nuryadin.

Ketua Komite SMK Kesehatan Purworejo Drs. AS Ragil Wibowo, M.A., M.Th., Ph.D., mengungkapkan, pada dasarnya akreditasi ini meneruskan atau mengulangi akreditasi yang telah dilakukan tahun 2018 lalu.

“Hal-hal yang sifatnya teknis sudah semuanya dilakukan dengan baik. Insya Allah ini tidak beda hasilnya dengan yang kemarin. Justru harapan kami makin baik lagi karena apresiasi pemerintah terhadap sekolah ini sudah nyata dengan adanya SMK PK (Pusat Keunggulan) dan jumlah siswa yang makin meningkat,” ujar Ragil.

Menurutnya, SMK Kesehatan Purworejo tidak pernah mendiskreditkan siswa. Semua siswa memiliki potensi yang sama untuk meraih cita-citanya. Pihak sekolah tidak pernah menolak siswa yang tak mampu bayar. Tapi akan dicarikan solusinya dan jalan keluar sehingga setiap orang bisa mendapatkan haknya di bidang pendidikan.

“Dengan kerjasama yang baik semua stakeholder yang ada di SMK Kesehatan Purworejo, kita optimis akan mendapatkan nilai A,” pungkas Ragil. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News