KORANJURI.COM – Berkat usaha yang tiada henti dan dorongan keinginan untuk merubah kehidupan, membuat Ni Made Murni akhirnya mampu meraih harapannya. Sebelumnya, ia tak pernah menyangka akan menjadi seorang pengajar yoga.
Berbagai macam liku kehidupan pernah dilalui. Bahkan, Murni, akrab ia dipanggil, sempat jadi pembantu sebelum akhirnya secara bertahap mulai menemukan jalan hidupnya yang lebih baik.
“Saya hanya lulusan SMP dan tidak pernah menyangka akan menjadi seorang trainer yoga. Saya punya motivasi untuk berubah dan selalu belajar untuk meraihnya,” kata Murni saat menghadiri konferensi pers Bali Spirit Festival 2023 di The Ambengan Tenten, Denpasar, Sabtu, 29 April 2023.
Ia mengaku, sebelumnya sama sekali tidak mengerti soal gadget dan mengoperasikan komputer. Namun, keinginannya untuk mengeksplor kemampuan diri seperti gayung bersambut dengan posisinya saat itu, yang bekerja di perusahaan ekspor impor.
Murni mengatakan, posisi dalam pekerjaannya adalah melakukan kontrol kualitas barang yang ada diekspor. Hampir setiap hari, ia menyambangi kantor suplier untuk memastikan kualitas barang yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan.
“Saya setiap hari dari satu suplier ke suplier yang lain buat ngecek, quality barangnya yang akan kita kirim, itu 2002. Tapi ada bom Bali, nah ekonomi kan turun,” jelasnya.
“Dari kondisi itu saya belajar banyak hal, saya belajar graphic design, segala hal tentang behind bussiness,” tambah Ni Made Murni.
Di tahun 2007, untuk pertama kalinya Murni mengenal dunia yoga. Meski saat kali pertama ia merasa seperti tidak yakin dengan dunia olah spiritual itu. Namun, lama kelamaan ia mulai mengikuti kelas yoga di studio The Yoga Barn, Ubud.
“Di awal ikut kelas yoga juga belum membuat saya merasa yakin untuk terjun secara total. Udah deh, saya cuma lakuin aja sebisanya,” ujarnya.
Perjalanan selanjutnya, justru Ni Made Murni semakin menemukan kecocokan dirinya dengan aktifitas yoga. Sampai akhirnya, ia menjadi guru yoga di The Yoga Barn. Karirnya semakin menanjak di 2014 hingga mengembangan website studio yoganya melalui murniyoga.com dan aktif di event tahunan Bali Spirit Festival.
GRATITUDE HIGLIGHT: YOGA MUSIC DANCE & HEALING
Founder Bali Spirit festival I Made Gunarta menjelaskan, event tahunan ini merangkum sejumlah konsep diantaranya free plastic dan makanan sehat.
Bali Spirit Festival (BSF) merupakan festival yang kaya dengan berbagai kelas yoga, meditasi, tari, silat, penyembuhan hingga seminar untuk sarana edukasi.
Pergelaran yang mengambil lokasi di Ubud itu juga mengkampanyekan makanan sehat. Sejumlah booth kuliner yang ada tidak boleh menggunakan campuran penguat rasa monosodium glutamate (MSG).
“Ini merupakan persembahan kemanusiaan kepada alam,” kata Made Gunarta, Sabtu, 29 April 2023.
Event tahunan yang mengandung nilai spiritual ini juga mengangkat bahan-bahan daur ulang. Made Gunarta menjelaskan, keberadaan komunitas itu memiliki semangat menjadikan dunia lebih positif.
Bali Spirit Festival 2023 mengangkat tema ‘Gratitude Highlight: Yoga Music Dance & Healing’. Sejumlah peserta yang akan tampil diantaranya, Daniela Mandala (Mexico), Made Murni (Indonesia), Mishie Hoops (Malaysia), Mana Chu (China).
Valentina Anikeeva (Rusia), Agutian Supriatna (Indonesia), Daphne Tse (Amerika), Sanggar Cudamani (Bali), Punnu Singh Watsu (India), dan Raio (Amerika).
“BSF memberikan kontribusi untuk banyak hal, kami tidak punya venue, lahan 3,5 hektar kami sewa secara pribadi dan setelah selesai harus kembali seperti asal,” kata Made Gunarta.
Bali Spirit Festival 2023 berlangsung 4-7 Mei 2023. Noviana Kusuma Wardani selalu penyelenggara menambahkan, esensi BSF adalah Tri Hita Karana. Disitu ada 150 workshop tentang yoga, meditasi, tari dan penyembuhan.
“Tahun ini akan ada metode healing dari seluruh dunia, bukan hanya dari Bali saja,” jelas Noviana. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS