Bupati Purworejo dan Istri, Sandang Gelar Ayah Bunda Genre

oleh
Bupati Purworejo Agus Bastian dan istri, Fatimah Verena Prihastyari, usai dinobatkan sebagai Ayah dan Bunda Genre (Generasi Berencana) Purworejo, Jum'at (13/12) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Bupati Purworejo Agus Bastian, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purworejo, Fatimah Verena Prihastyari, dinobatkan sebagai Ayah dan Bunda Genre (Generasi Berencana) Kabupaten Purworejo.

Penobatan itu dilakukan di sela-sela acara seminar Pencegahan Pernikahan Dini di Hotel Plaza, Jum’at (13/12). Dengan penobatan itu, diharapkan keduanya dapat memberikan tauladan bagi semua remaja yang ada di Kabupaten Purworejo. Sehingga semua remaja dapat menuju remaja yang siap dengan perencanaan yang matang.

Pada acara yang dihadiri Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Dwi Listya Wardani, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jateng, Wagino, Asisten III Sekda Purworejo, pimpinan OPD terkait, serta segenap tamu undangan tersebut, juga dilakukan pengukuhan kepengerusan Forum Genre Kabupaten Purworejo periode 2019 – 2021 oleh Bupati Purworejo.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Agus Bastian mengungkapkan, jika jumlah remaja di Kabupaten Purworejo yang menikah pada usia muda masih cukup tinggi. Menurut data terakhir, jumlah remaja laki-laki yang menikah muda mencapai 912 orang dan perempuan sebanyak 707 orang.

“Jumlah ini terbilang banyak. Untuk itu diperlukan upaya untuk memberikan penyadaran dan pemahaman kepada mereka karena meraka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan masa depan bangsa,” kata Bupati.

Bupati menerangkan, Pemkab Purworejo terus berupaya memperhatikan para remaja terutama dalam melakukan pembinaan remaja. Salah satunya dengan membantu memberikan Genre Kit (sarana) sebanyak 38 paket. Masing-masing paket terdiri dari Laptop, LCD, layar, alat peraga dan materi genre.

Dengan dukungan peralatan itu diharapkan dapat mengoptimalkan program Genre dalam memberi pemahaman, agar remaja dalam melangkah dapat terencana dengan baik.

“Kami juga mohon dukungan dari BKKBN Pusat, untuk dapat menurunkan jumlah pernikahan dini. Usia menikah yang sehat secara reproduksi, laki-laki usia 25 tahun dan perempuan usia 21 tahun,” kata Bupati.

Pada kesempatan itu, bupati juga mengajak para remaja untuk menjauhi tiga hal perilaku negatif. Yakni tidak melakukan pernikahan dini, tidak melakukan seks pranikah, dan tidak melakukan penyalahgunaan napza.

“Salah satu cara untuk mengantisipasi agar para remaja sekolah tidak melakukan ketiga hal tersebut, dengan ikut dalam program Genre. Program ini dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan,” ujar Bupati.

Sehingga, lanjut Bupati, diharapkan nantinya remaja akan mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

“Mari kita bersatu, jadikan remaja Kabupaten Purworejo sebagai remaja yang berkualitas,” pungkasnya. (Jon)

KORANJURI.com di Google News