KORANJURI.COM – Bank Indonesia memproyeksi indeks ekspektasi kegiatan (IEK) usaha dalam 6 bulan mendatang tumbuh 2,33 persen (mtm) atau 154,0.
Pertumbuhan usaha turut mendongrak indeks ekspektasi penghasilan (IEP) sebesar 3,14 persen atau 148,0. Di sisi lain, keyakinan konsumen melambat 1,74% mtm dari 133,83 menjadi 131,50.
Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan, keyakinan konsumen di Bali pada Juni 2024 tetap optimis, ditopang oleh indeks ekspektasi jonsumen (IEK) yang meningkat dari 146,33 menjadi 148,50 (1,48% mtm).
“Optimisme konsumen yang terjaga juga didorong oleh stabilitas harga, khususnya bahan makanan di tengah periode panen hortikultura di bulan Juni,” jelas Erwin, Selasa, 16 Juli 2024.
Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang, kata Erwin berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga, perkembangan investasi, produktivitas dan daya saing.
Sementara, Bank Indonesia secara periodik juga mencatat kinerja penjualan eceran di Bali bulan Juni 2024. Erwin menjelaskan, bidang retail diperkirakan meningkat dari bulan sebelumnya.
“Tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Juni 2024 yang diprakirakan sebesar 113,4 atau meningkat 1,9% (mtm) dibandingkan bulan Mei 2024,” jelasnya.
Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya. Survei bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.
Meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan sub Kelompok sandang yang meningkat sebesar 6,0% (mtm). Bahan bakar kendaraan bermotor meningkat 5,5% (mtm) serta barang budaya dan rekreasi
sebesar 5,4% (mtm). (Way)