KORANJURI.COM – Upaya mitigasi letusan Gunung Agung dilakukan dengan merilis aplikasi Help Bencana Alam. Aplikasi berbasis android itu diiniasi oleh Polri sebagai peringatan dini online (early warning sistem) dalam rangka penanggulangan bencana Gunung Agung.
Aplikasi itu dilaunching di Gedung UKM Kabupaten Karangasem, Bali oleh Asisten Operasional (Asops) Kapolri Irjen Pol. Mochamad Iriawan, Jumat, 20 Oktober 2017.
“Diharapkan dengan adanya aplikasi ini tidak ada korban jiwa pada saat berlangsungnya erupsi Gunung Agung,” jelas Irjen. Pol. Mochamad Iriawan, Jumat, 20 Oktober 2017.
Aplikasi yang telah terpasang di smartphone akan memberikan tanda bunyi alarm ketika terjadi letusan. Alat itu terkoneksi dengan alat yang dimiliki PVMBG. Dari alarm yang berbunyi, masyarakat di radius bahaya Gunung Agung akan mendapatkan peringatan sedini mungkin.
Help Bencana Alam dipasang dengan cara download terlebih dulu. Selanjutnya dilakukan registrasi dengan mengisi identitas lengkap dan konfirmasi untuk memperoleh informasi berupa bunyi alarm menjelang terjadinya erupsi Gunung Agung.
Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, dengan adanya aplikasi berbasis IT diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi.
“Upaya yg ditempuh oleh Asops Kapolri, apabila terjadi bencana erupsi Gunung Agung akan disiapkan pasukan Brimob dan Polair serta peralatan evakuasi dengan dana kontijensi untuk membantu proses evakuasi,” jelasnya Irjen M. Iriawan.
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri menyatakan, paska ditetapkannya Level IV (Awas) pada 22 September 2017 lalu telah terjadi pengungsian besar-besaran sehingga masyarakat merasakan kepanikan luar biasa.
“Jumlah pengungsi di beberapa Posko sudah mengalami penurunan karena sdh adanya pengetahuan tentang kegunungapian dan ada beberapa masyarakat yang masuk zona aman sdh balik ke rumahnya,” jelas Bupati Mas. (*)